Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita di Balik Meninggalnya Bidan Anik, Kebenaran Foto Hingga Ijin Kerja

Baik rekan kerja maupun warga di dusun-dusun yang ia lewati saban hari terutama didusun Betung mengenal Anik sebagai bidan yang berjiwa sosial tinggi

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Cerita di Balik Meninggalnya Bidan Anik, Kebenaran Foto Hingga Ijin Kerja
TRIBUN PONTIANAK/NOVI SAPUTRA
Rekan kerja bidan Anik sedang memperlihatkan foto terakhir kebersamaan mereka di Puskesmas Simpang Tiga Kabupaten Landak. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Novi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK  -  Meninggalnya bidan Anik Setya Indah petugas kesehatan Puskesmas Simpang Tiga Kecamatan Banyuke Hulu Kabupaten Landak pada Jumat (20/11/2015) mendapat perhatian yang luas dari publik.

Puskesmas ini berada di ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Landak.

Terlebih Anik saat itu sedang mengandung dengan usia kandungan delapan bulan, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya ia sempat membantu proses dua persalinan.

Ia meninggal di RSUD Landak yang berjarak kurang lebih 200 KM dari Ibu Kota Provinsi, Pontianak.

Kabar duka ini awalnya diketahui ketika beredar di media sosial, sejumlah akun Facebook memposting foto Anik semasa hidupnya berpose dengan kondisi jalan yang rusak parah, dituliskan ia membantu proses kelahiran di lokasi pasien yang jauh dan medan yang sulit di pedalaman Kalimantan.

Kamis (26/11/2015) Tribunpontianak.co.id bersama sejumlah awak media dari Kompas Gramedia melakukan perjalanan ke tempat tugas Anik.

Berita Rekomendasi

Anik tinggal bersama suami dan seorang anaknya di asrama polisi Polsek Manyuke, Darit.

Jarak antara kediaman dan tempatnya bertugas kurang lebih 20 kilometer dengan kondisi jalan beraspal cukup mulus.

Baik rekan kerja maupun warga di dusun-dusun yang ia lewati saban hari terutama didusun Betung mengenal Anik sebagai bidan yang berjiwa sosial tinggi dan ulet.

Meski sudah ada Polindes yang mengampu wilayah Betung misalnya, ia tetap dengan senang hati singgah jika warga memintanya untuk sekedar berkonsultasi mengenai kehamilan.

“Dilambai saja bu bidan mau singgah, dia memang baik orangnya,” kata Iak warga Betung.

Kepergian Anik juga menyisakan duka di tempatnya bekerja, sejumlah rekan-rekannya menitikkan air mata saat bercerita mengenai kisah hidup wanita asal Jawa Tengah yang resmi bertugas sebagai PNS sejak Januari 2011 ini.

Berli, rekan kerja Anik menjadi orang terakhir dari mereka yang dihubungi Anik, Berli ditelepon oleh Anik pada Jumat pagi, saat itu Anik ingin meminta surat rujukan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas