TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Benar-benar keterlaluan perilaku Marsono (46), warga Desa Temu, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur ini.

Dia telah lebih dari 10 kali memerkosa anak majikannya yang masih berumur 9 tahun dengan cara mengiming-imingi uang Rp 5.000 setiap kali berbuat cabul.

Seperti pepatah, sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga. Begitu kiranya pepatah yang pas untuk perilaku bejat Marsono.

Setiap kali memerkosa anak majikannya, Marsono minta supaya korban tidak memberitahukan siapa pun, jika dilanggar, korban tidak akan diberi uang lagi.

Terakhir, perbuatan cabul Marsono terhadap anak majikannya itu diketahui orangtua laki-laki korban, Kamis (26/11/2015) sekitar pukul 10.30 di sebuah desa di wilayah Kecamatan Baureno.

Marsono sudah ikut majikannya-berinisial SJ-sebagai pembantu serabutan selama tiga tahun ini. Setiap kali bertemu korban, libido Marsono selalu naik.

Namun, hari itu sepertinya hari naas bagi pria yang sudah tidak diberi jatah biologis istrinya sejak dua tahun ini.

Saat itu, SJ mencari korban bermaksud minta tolong mengantar rokok ke tetangga yang mempunyai hajatan.

Beberapakali suara panggilan SJ kepada korban tak ada jawaban.

SJ yang memiliki toko peracangan-di sebelah rumah tempat Marsono memerkosa anak SJ- itu kemudian mencarinya ke rumah sebelah.

Saat memasuki rumah, SJ terkejut ketika melihat Marsono sudah memerkosa anaknya di atas sofa.

"Melihat kelakuan pembantunya itu, ayah korban teriak dan para tetangga berdatangan," terang AKP Mashadi, Jumat (27/11/2015) siang.

Menurut keterangan pelaku, kata Mashadi, Marsono sudah lebih 10 kali memerkosa anak majikannya itu.

Pemerkosaan selalu dilakukan di ruang tamu di rumah sebelah toko yang keduanya milik SJ.