Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kaleidoskop 2024: Gadis Penjual Gorengan di Sumbar Tewas Karena Birahi Buronan Kasus Narkoba

Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumbar tewas akibat dihabisi residivis narkoba. Pelaku terancam hukuman mati.

Penulis: Erik S
zoom-in Kaleidoskop 2024: Gadis Penjual Gorengan di Sumbar Tewas Karena Birahi Buronan Kasus Narkoba
Tribunnews.com
IS (26), akhirnya mengaku merudapaksa dan menghabisi nyawa gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, PADANG- Kasus pembunuhan Nia Kurnia Sari (18), gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar), pada bulan September 2024 cukup menyita perhatian publik.

Nia Kurnia Sari tewas dibunuh seorang pemuda berinisial IS (28) seorang pemuda setempat. IS bahkan merudapaksa korban.

Berdasarkan keterangan polisi, IS mengaku awalnya tidak memiliki niat menghabisi korban. IS awalnya ingin memerkosa korban.

Baca juga: Kesal Makam Putrinya Jadi Lokasi Pembuatan Videoklip, Ayah Nia Penjual Gorengan : Hati Saya Tergores

"Tersangka ada niat merudapaksa, tapi tidak ada niat membunuh," ungkap Kapolda Sumbar Irjen Suharyono, saat jumpa pers, Jumat (20/9/2024), seperti dikutip dari Kompas Tv.

Awalnya korban tengah menjajakan gorengan yang ia bawa kepada tersangka dan teman-temannya.

Setelah menjajakan dagangannya, korban diadang di tengah jalan saat menuju arah pulang.

"Dari pengakuan sementara, tersangka memiliki niat merudapaksa korban muncul pada saat itu, yakni pada saat tersangka dan kawannya membeli gorengan, makanan yang dibawa oleh korban."

Berita Rekomendasi

"Tetapi, saat mereka berpisah (selesai membeli gorengan) kemudian setelah korban kembali pulang dengan jarak 200 meter korban ini berjalan pulang, pukul 18.50 WIB, lalu korban dihadang di salah satu TKP, tujuannya untuk merudapaksa," tutur Suharyono.

Korban lalu disekap dan diseret sekitar 300 meter dari tempat di mana tersangka mengadang korban.

"Saat enam menit disekap, korban tidak sadarkan diri kemudian diseret sekitar 300 meter lalu dirudapaksa di situ, diikat tangan dan kakinya di situ."

"Jadi awalnya hanya ingin merudapaksa, tapi dengan menyekap itulah mungkin korban pingsan dan meninggal," jelas Suharyono.

Terkait munculnya informasi motif cinta ditolak, Suharyono belum bisa menjelaskannya.

Pihaknya masih mendalami keterangan-keterangan yang diberikan tersangka.

Baca juga: Kondisi Kuburan Nia Gadis Penjual Gorengan, Didatangi Peziarah dari Malaysia hingga Singapura

Sebab, keterangan tersangka masih sering berubah-ubah.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas