Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasien Terakhir Bidan Anik: 'Bu Bidan Bilang Mau Datang Lagi Bawa Obat'

Ajijul adalah pasien terakhir yang ditangani oleh Anik, proses persalinannya membutuhkan waktu empat jam, dari Kamis malam hingga Jumat dinihari.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Pasien Terakhir Bidan Anik: 'Bu Bidan Bilang Mau Datang Lagi Bawa Obat'
TRIBUN PONTIANAK/NOVI SAPUTRA
Ajijul ditemani suaminya Andit di kediamannya di Dusun Betung Kabupaten Landak. Ajijul menjadi pasien terakhir yang ditangai oleh Bidan Anik. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Novi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK  -  Ajijul, warga Dusun Betung Kecamatan Banyuke Hulu Kabupaten Landak mengaku terkejut atas kabar meninggalnya Bidan Anik Setya Indah, yang diterimanya Jumat (20/11/2015) malam.

Bagaimana tidak, sebelum kabar itu ia dengar, bidan Anik masih membantu proses persalinannya.

Ajijul adalah pasien terakhir yang ditangani oleh Anik, proses persalinannya membutuhkan waktu empat jam, dari Kamis malam hingga Jumat dinihari.

Ia melahirkan seorang putra yang dengan berat 2,3 Kg dan panjang 38 sentimeter.

Ajijul menceritakan pada Kamis itu usai Maghrib ia mulai merasakan tanda-tanda akan kelahiran, perutnya mengalami kontraksi.

Abangnya yang bernama Iak kemudian menuju ketempat Anik membantu proses persalinan tetangganya.

Berita Rekomendasi

“Sebelum membantu saya, bu bidan juga membantu tetangga saya melahirkan, saat didatangi kesana rupanya sudah selesai, bu bidan sudah pulang,” kata Ajijul yang didampingi suaminya Andit, kepada Tribunpontianak.co.id Kamis (27/11/2015).

Abangnya kemudian mendatangi kediaman Anik di asrama Polsek Manyuke.

”Saya beri tahu jika adik saya sudah mau melahirkan, suaminya dan bu Anik bilang akan menyusul ke rumah, saya disuruh pulang duluan,”kata Iak menambahkan.

Bidan Anik kemudian dihantar oleh suami dan anaknya.

Meski dari segi jarak sebenarnya kediaman Ajijul lebih dekat ke Polindes dibanding kediaman bidan Anik, warga dusun yang sederhana ini mengaku lebih cocok dengan bidan Anik.

”Kalau kita di Kampung inikan ada istilah cocok dengan bidan yang itu cocok dengan mantri yang ini, bu bidan juga kalau berangkat atau pulang kerja lewat depan rumah, jadi seperti enaknya dengan bu bidan Anik,”kata Iak.

Ajijul menuturkan, usai membantu proses persalinannya, Anik sempat mengatakan akan datang kembali untuk membawakannya obat.

”Bu bidan bilang akan datang lagi Jumat pagi ataupun siang untuk membawakan obat, setelah kami tunggu sampai sore tidak ada, kemudian pada malam hari ada orang singgah beritahu kalau bu bidan meninggal,” kata Ajijul.

Ajijul mengaku sedih atas kepergian Anik, ia mengharapkan bidan ini mendapat tempat yang pantas di sisi tuhan.

”Bu bidan orangnya baik, kami tidak menyangka,” katanya.

Bidan Anik meninggal dunia di RSUD Latdak pada Jumat sore, ia mengalami pendarahan usai bayi dikandungannya tidak dapat terselamatkan.

Jenasahnya dimakamkan keesokan harinya di kampung halamannya, di Jawa Tengah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas