Pemkot Medan Dinilai Tidak Peduli Korban Banjir di Kampung Aur
Sudah lima jam warga Kampung Aur dilanda banjir tapi belum berdiri dapur umum. Karena itu, warga berharap kepedulian Pemko Medan.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ratusan warga Kampung Aur, Kelurahan Aur, Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara kecewa dengan lurah Medan Mainum lantaran tidak melihat warga yang dilanda kebanjiran.
Seorang warga yang mengaku bernama Sugeng mengatakan, Pemerintah Kota Medan tidak peduli sama warga. Artinya, pemerintah tidak memberikan bantuan ataupun membuka posko banjir.
"Jangankan memberikan bantuan untuk warga. Lurah saja enggak ada datang untuk melihat kami. Seharusnya, temui warganya, yang sibuk cuma kepala lingkungan saja. Emang bisa apa kepling ?," ujarnya kepada awak media, Senin (30/11/2015) petang.
Dia menambahkan, meskipun sudah lima jam warga Kampung Aur dilanda banjir. Tapi, hingga sekarang belum berdiri dapur umum. Karena itu, ia berharap kepedulian Pemko Medan.
"Semoga tidak ada hujan gunung, banjir ini akibat hujan di daerah dataran tinggi. Kalau hujan deras di Medan kampung kami enggak akan kebanjiran. Dalam setahun ini baru sekali banjir besar seperti sekarang," katanya.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak Senin (30/11/2015) dini hari, hingga petang ini menyebabkan Kampung Aur, Kelurahan Aur, Medan Mainum, Kota Medan, Sumatera Utara dilanda banjir setinggi dua meter.
Selain itu, seluruh rumah di Kampung Aur di landa banjir. Ketinggian beragam dari 30 sentimeter hingga dua meter. Banjir yang dilanda kampung itu akibat meluapnya Sungai Deli, Medan.
Air mulai menggenangi rumah warga sekitar pukul 11.00 WIB, tidak berhentinya hujan deras di Kota Medan dan dataran tinggi Tanahkaro menyebabkan air terus meninggi hingga dua mater.
