Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Tewas dan 19 Rumah Rusak Berat Akibat Banjir dan Longsor di Pematang Siantar

"Di Kelurahan Sipinggol-pingol jalan terbelah sepanjang 300 meter. Beberapa warga mengungsi ke tempat yang aman," kata Sutopo.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Dua Tewas dan 19 Rumah Rusak Berat Akibat Banjir dan Longsor di Pematang Siantar
net
Tanda bahaya tanah longsor 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hujan deras yang terjadi pada Selasa (1/12/2015) dari pukul 17.00 hingga 22.30 WIB telah menyebabkan banjir dan longsor pada pukul 22.30 WIB hingga Rabu (2/12/2015) pukul 00.30 WIB di Kecamatan Siantar Utara, Kecamatan Siantar Barat, Kecamatan Sitala Sari, dan Kecamatan Martoba, Kota Pematang Siantar Provinsi Sumatera Utara.

Tercatat 2 orang meninggal dunia akibat banjir dan longsor yaitu satu orang warga Kecamatan Siantar Utara dan satu orang warga Kecamatan Siantar Barat.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangannya, Rabu (2/12/2015), mengatakan terdapat 19 rumah rusak berat, 10 rusak sedang dan beberapa jembatan rusak.

"Di Kelurahan Sipinggol-pingol jalan terbelah sepanjang 300 meter. Beberapa warga mengungsi ke tempat yang aman," kata Sutopo.

BPBD Kota Siantar bersama TNI, Polri dan relawan melakukan upaya evakuasi, pendataan dan mendirikan tenda pengungsi serta dapur umum.

Sementara itu, penanganan darurat masih dilakukan akibat bencana puting beliung Desa Bonto Manai, Desa Topanda, Desa Tanah Harapan, Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba Sulawesi Utara yang terjadi pada Minggu (29-11-2015) pukul 12.30 Wita.

BNPB melaporkan tiga orang luka sedang.

Berita Rekomendasi

"Sebanyak10 KK / 40 jiwa mengungsi ke tenda pengungsian. Kerugian fisik meliputi 10 Unit rumah roboh/rata dengan tanah, 33 unit rumah rusak berat, 45 unit rumah rusak ringan," kata Sutopo.

BPBD Kabupaten Bulukumba melakukan evakuasi, pendataan, mendirikan tenda pengungsian di dua desa dan memberikan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban yang terdampak.

"Masyarakat dihimbau untuk terus waspada dari ancaman banjir, longsor dan puting beliung. Puncak hujan diperkirakan pada Januari 2016 mendatang sehingga ancaman bencana juga akan meningkat. Lakukan antisipasi baik di tingkat individu, keluarga maupun masyarakat dari ancaman bencana tersebut. Kenali bahayanya dan kurangi risikonya," kata Sutopo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas