Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekolah Roboh, Siswa SDN Tambuko Sumenep Terpaksa Belajar di Tenda Pramuka Bolong

Guru dan muridnya tetap tekun menerima dan memberi pelajaran, kendati panas terik matahari yang masuk lewat bolongan tenda bekas tersebut

Editor: Sugiyarto
zoom-in Sekolah Roboh, Siswa SDN Tambuko Sumenep Terpaksa Belajar di Tenda Pramuka Bolong
m rivai
Para siswa SDN Tambuko, Desa Tambuko, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, belajar di bawah tenda bekas Pramuka. 

TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP – Sejak bangunan sekolah ambruk akibat angin kencang, sekitar 90 siswa SDN Tambuko, Desa Tambuko, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, tetap semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di bawah tenda bekas Pramuka.

Guru dan muridnya tetap tekun menerima dan memberi pelajaran, kendati panas terik matahari yang masuk lewat bolongan tenda bekas tersebut menyengat punggung mereka.

‘’Demi anak-anak dan keberlangsungan pendidikan siswa, kami harus rela belajar dan mengajar didalam tenda bekas ini,’’ ujar Bahol, Wakil Kepala SDN Tambuko, Rabu (3/12/2015).

Sejak tiga hari lalu, bangunan sekolah mereka yang sudah puluhan tahun tidak tersentuh bantuan perbaikan dari pemerintah, rata dengan tanah.

Bangunan sekolah sisa bangunan SD Inpres tahun 1970-an itu sudah tidak tahan lagi ketika angin kencang menerpa.

‘’Tak sekalipun bangunan SD Inpres ini mendapat bantuan perbaikan. Mungkin karena bangunan ini sudah udzur, sehingga ketika ada angina kencang sedikit ambruk dengan tanah,’’ lanjut Bahol.

Tetapi tidak semua siswanya belajar di bawah tenda bekas, ada sebagian lagi yang terpaksa dipindah ke balai desa setempat yang tidak jauh dari lokasi sekolahnya yang rata dengan tanah.

Berita Rekomendasi

‘’Kami berkali-kali mengajukan proposal bantuan rehab ke Pemkab Sumenep. Tapi selalu kandas dan tak pernah mendapat tanggapan, hingga bangunan ini ambruk,’’ jelasnya.

Dijelaskan, SDN Tambuko pernah menjadi SD percontohan di wilayah Gugus IV dan dinyatakan yang terbaik.

Tetapi karena mungkin karena terbaik itulah lalu dilupakan dan tak mau diperbaiki.

‘’Walau sudah bertahun-tahun bangunan ini tampak masih kokoh, tetapi aslinya sudah banyak yang rapuh, utamanya atap dan plafon di empat ruang dari lima ruang kelas yang ada,’’ imbuhnya.

Siswa kelas II dan kelas III, mengikuti KBM di bawah tenda bekas di halaman sekolah. Siswa kelas IV dan V, ditempatkan di balai desa.

Sedangkan untuk siswa kelas I dan kelas VI, mengikuti KBM ditempatkan di ruang perpustakan dan itupun mereka harus berdesak-desakan, karena ruang perpustakaan sangat sempit.

Sayangnya, Kepala UPT Dinas Pendidikan, Kecamatan Guluk-Guluk, tidak dapat dikonfirmasi terkait ambruknya bangunan SD Tambuko tersebut. Telepon selulernya pun tidak aktif.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas