Pihak Anglingkusumo Kecam Paku Alam Buka Paksa Museum Kereta Kencana
Pihak Anglingkusumo yang selama ini mengelola museum kereta mengecam tindakan pihak Paku Alam karena membuka paksa museum kereta.
Editor: Y Gustaman
![Pihak Anglingkusumo Kecam Paku Alam Buka Paksa Museum Kereta Kencana](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kereta-keraton-yogyakarta_20151203_211634.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Pihak Anglingkusumo yang selama ini mengelola museum kereta mengecam tindakan pihak Paku Alam karena membuka paksa museum kereta Puro Pakualaman.
"Tindakan bodoh dan pengecut, yang mana mereka mengambil paksa saat kami lengah, saat kami sudah pulang," ujar perwakilan kubu Anglingkusumo, KPH Wiroyudho, Kamis (3/12/2015).
Pihak Paku Alam membongkar pintu musem untuk mengeluarkan empat kereta yakni Kyai Manik Koemolo, Roro Kumenyar, Manik Brojo serta Brojonolo untuk direnovasi jelang Jumenengan KGPAA Paku Alam X yang akan dihelat sebentar lagi.
KPH Wiroyudho langsung datang kembali ke museum setelah mendengar pihak Paku Alam mendobrka pintu museum tapi ia kaget karena pintu sudah benar-benar terbuka.
Empat kereta kagungan dalem milik Puro Pakualaman dikeluarkan dari museum kereta yang ada di selatan untuk ditempatkan di sebelah barat pendopo Puro Pakualaman Yogyakarta Kamis (3/12/2015) siang. (Tribun Jogja/Khaerur Reza)
Ia membantah pihak Paku Alam pernah melakukan mediasi guna meminta peminjaman kereta kencana.
"Kita dapat pemberitahuannya hanya tadi jam setengah satu siang, jadi kita butuh memikirkannya dulu, tapi jam dua mereka sudah main buka paksa. Kalau ada perkataan, sudah ada pemberitahuan sepekan sebelumnya itu bohong," tegas KPH Wiroyudho.
Ia menyayangkan tindakan membuka paksa pintu menggunakan gergaji menyisakan kerusakan, padahal museum merupakan benda cagar budaya yang harus dilindungi.
"Ajaklah kita musyawarah, museum itu kan otoritas pihak kami secara kami juga enggak pernah mengganggu otoritas mereka," beber KPH Wiroyudho.
Pihak Anglingkusumo berencana melaporkan tindakan perusakan pintu museum kereta Puro Pakualaman ke polisi. "Selain melaporkan ke kepolisian kita juga akan ambil tindakan lain," tegas dia.