Pipa DSDP Jebol, I Putu Sujana: 'Itu Khusus Limbah'
Saluran DSDP yang dikelola oleh pihaknya, difungsikan bukan untuk menampung air hujan yang turun.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Wahid Nurdin
Seharusnya, air hujan itu mengalir di lubang drainase yang sudah dikelola oleh dinas terkait Pemkot Denpasar.
Dengan demikian, tidak dipungkiri, jika ada hujan deras, daya tampung saluran yang tidak tercukupi akan membuat main hole jebol dan air meluber ke jalan.
"Ini adalah perilaku masyarakat yang harus dibenahi. Karena pipa talang hujan dan juga rumah yang berada di bawah gang biasanya mengaliri air hujannya ke saluran DSDP. Padahal kan, sudah ada drainase," ucapnya, kepada Tribun Bali, Sabtu (5/12/2015).
Menurut dia, dalam pengaturan pengaliran air hujan dan limbah memang harus dibedakan.
Seperti halnya, jika diambil contoh dengan saluran di Jalan Plawa ke Utara yang sambungannya hingga ke Jalan Gatot Subroto.
Sepanjang jalan itu, akan ditemui talang air yang berada di atas kemudian menjatuhkan air hujan ke tanah. Saat meresap ke dalam, seharusnya air hujan mengalir ke drainase Pemkot.
Namun, karena private boks yang dimiliki tiap rumah dibuka, maka mengalir ke saluran pipa DSDP. Tak ayal, main hole milik DSDP pun jebol.
"Kalau untuk cuci, mandi dan dapur memang mengalir ke sistem kami (DSDP). Tapi kalau air hujan tidak bisa. Ditambha lagi, kondisi rumah lebih rendah dari gang, itu tidak ada saluran pembuangan air talang. Sehingga dibuka private boksnya dibuang ke saluran kami," urainya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.