Tukang Gali Temukan Batu Bata Zaman Keraton Kuto Batu di Palembang
Batu bata ini disinyalir bagian dari tembok keraton yang memisahkan halaman antara tempat raja, ratu, dan putri.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, M Syah Beni
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Seorang tukang gali proyek pembangunan air mancur di halaman Museum Sultan Mahmud Badarudin II menemukan batu bata dari zaman Keraton Kuto Batu Palembang, Sabtu, (5/12/2015)
Batu bata ini memiliki panjang sekitar 30 centimeter dan ketebalan sekitar 10 centimeter.
Batu bata ini disinyalir bagian dari tembok keraton yang memisahkan halaman antara tempat raja, ratu, dan putri.
Darwiji, kepala tukang pembangunan air mancur Museum SMB II mengatakan batu bata itu berada di kedalaman 60 centimeter dari permukaan tanah.
Melihat batu bata yang ukurannya tidak biasa itu ia lantas menghubungi orang museum.
"Aneh saja lihat batanya. Saya yakin ini benda bersejarah," ujarnya kepada Tribun Sumsel (Tribunnews.com network).
Retno Purwanti, arkeolog dari Balai Arkeologi Sumsel mengatakan bahwa benar batu bata itu bagian dari keraton Kuto Batu.
Dijelaskannya, dilihat dari tekstur bahan perekat antara bata satu dan lainnya sama sekali tidak menggunakan semen melainkan bubuk batu karang.
"Tebal perekatnya bisa sampai 10 centimeter," ujarnya.