Darah Kerbau Bule Dioleskan di Kaki Jembatan Kutai yang Baru sebagai Tolak Bala
Pembangunan Jembatan Kukar yang baru pun tidak luput dari ritual yang dianggap sakral itu. Barangkali semacam tradisi dan kearifan lokal.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Ritual menyembelih kerbau terkait proyek pembangunan rumah, gedung atau jembatan sudah tak asing lagi di Indonesia.
Pembangunan Jembatan Kukar yang baru pun tidak luput dari ritual yang dianggap sakral itu. Barangkali semacam tradisi dan kearifan lokal.
Berdasarkan perbincangan dengan warga Tenggarong, ritual potong kerbau memang lazim dilakukan warga Kutai pada umumnya.
Hal itu bertujuan sebagai ungkapan syukur dan sekaligus penolak bala.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kukar, Ahyani Fadhianur Diani, menuturkan tidak ada syarat dan kriteria apa pun dalam pembangunan Jembatan Kukar baru terkait ritual pemotongan kerbau.
Ia hanya menjalankan adat tradisi masyarakat setempat. Ia memang sempat terlihat memotong kerbau putih atau bule di sekitar lokasi jembatan.
Kerbau berjenis albino itu memang tergolong langka dan mahal harganya. Kerbau bule berbobot 240 kilogram didapatkan Ahyani dari seorang peternak di daerah Pasir, Tenggarong Seberang.
Sejak dua bulan lalu, ia telah membeli kerbau tersebut, namun baru pada Jumat pekan lalu kerbau bule itu disembelih.
"Memang kerbau albino itu langka. Kami bisa dapat karena ada staf saya yang keluarganya punya peternakan hewan kurban di Pasir, Tenggarong Seberang," kata Ahyani, sehari sebelum peresmian Jembatan Kutai Kartanegara.
Kami belilah kerbau itu, kebetulan memang adanya cuma satu kerbau dan jenisnya albino. Saya tidak tahu harganya, yang tahu staf saya," kata Ahyani kepada Tribun Kaltim.
Berdasarkan pengamatan Tribun Kaltim saat prosesi ritual dilaksanakan, kerbau dipotong di bagian leher. Kemudian bagian kepala dipisahkan dari badannya.
Sama halnya dengan prosesi pemotongan sapi, daging kerbau diambil satu per satu dan dibagikan ke pekerja, masyarakat, dan panti asuhan.
Masing-masing orang mendapat 1 kg daging. Adapun kepala Kerbau kemudian ditanam di sisi jembatan Tenggarong Seberang.
Darah kerbau juga dioleskan di kaki jembatan, sembari si pengolesnya membacakan doa, tentu agar jembatan aman dan warga selamat menggunakannya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.