Antonius Kaget Lihat Tubuh Mangatas Tergantung, Lidahnya Menjulur
Jasad pria yang sehari-hari tinggal di Jalan Farel Pasaribu ini kali pertama ditemukan Antonius Ketaren (38).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Royandi Hutasoit
TRIBUNNEWS.COM, SIANTAR - Mangatas Simanjuntak (42) tewas dengan cara menggantungkan dirinya di salah satu tiang atap belakang rumahnya.
Menurut informasi yang dihimpun, honorer Pegawai Dinas PD Pasar Siantar ini, mengakhiri hidupnya diduga karena tak kunjung dikarunia anak setelah mengakhiri masa lajangnya setahun lalu.
Jasad pria yang sehari-hari tinggal di Jalan Farel Pasaribu, Kelurahan Suka Maju, Kecamatan Siantar Marihat ini kali pertama ditemukan Antonius Ketaren (38), tetangga dekat Mangatas.
Antonius mengatakan saat itu, dia baru saja terjaga dari tidurnya dan berjalan menuju belakang rumah bertujuan untuk memberikan makan ternak ayam.
"Biasa saya lakukan setiap jam 6 pagi, saya kasih makan ternak," katanya.
Saat asyik memberi makan ternaknya, Antonius dikejutkan karena melihat tubuh Mangatas dalam kondisi leher terikat dan lidah menjulur.
"Saya kaget bukan kepalang, tetangga saya yang terkenal pendiam itu tergantung di salah satu tiang atap belakang rumahnya," ujarnya.
Pandangan yang mengerikan itu membuat Antonius ketakutan sehingga langsung berlari masuk ke dalam rumah, kemudian memberitahukan kabar kematian Mangatas yang gantung diri di belakang rumahnya kepada warga setempat.
Dalam hitungan detik lokasi belakang rumah Mangatas sudah dipadati warga. Selanjutnya jasad Mangatas diturunkan dari tiang gantungan, kemudian dibawa masuk ke dalam rumahnya.
Melihat suaminya terbujur kaku, boru Napitupulu hanya bisa menangis. Kabar kematian Mangatas yang tewas gantung diri di belakang rumahnya sampai ke telinga pihak kepolisian.
Sejumlah petugas Polres Siantar bersama petugas Polsek Siantar Marihat turun menyelidiki dengan mengambil sampel sidik jari Mangatas yang telah dibersihkan dan disemayamkan di ruang tamu rumah memakai baju jas hitam.
Pihak keluarga tidak bersedia jasad Mangatas dibawa ke kamar forensik RSUD Djasamen Saragih untuk keperluan autopsi karena yakin kematian Mangatas murni gantung diri.
Sehingga petugas menyarankan membuat surat pernyataan agar tidak ada timbul masalah di belakang hari dengan kematian Mangatas yang nekat gantung diri.
Kanit SPKT I Ipda Elman Tampubolon membenarkan korban tewas gantung diri, sementara motifnya sedang diselidiki.
"Masih diselidiki motifnya dan keluarga membuat surat pernyataan tidak dilakukan autopsi karena murni gantung diri," kata Ipda Elman Tampubolon. (cr7/tribun-medan.com)