Banjir Bandang Hantam 18 Rumah Warga Bojonegoro
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Gondang, Bojonegoro selama sekitar dua jam menyebabkan banjir bandang
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Gondang, Bojonegoro selama sekitar dua jam menyebabkan banjir bandang dari luapan Kali Pacal yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo.
Banjir bandang itu menghantam pemukiman warga di Dusun Krajan, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Rabu (16/12/2015) petang.
Hujan terjadi sekitar pukul 18.00, 30 menit kemudian, banjir bandang datang. Akibat banjir ini, sedikitnya 18 rumah tergenang banjir.
Lokasi pemukiman warga di Dusun Krajan berdekatan dengan Kali Pacal, hal itu menyebabkan mereka menerima banjir bandang setiap tahun.
“Mendengar laporan dari warga terdampak banjir bandang, kami menurunkan personel untuk membantu, termasuk mengidentifikasi korban banjir."
"Tadi pagi kami kerja bakti bersih-bersih bersama TNI, Polri, aparat kecamatan, dan masyarakat,” papar Andik Sujarwo, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Kamis (17/12/2015).
Dari identifikasi BPBD bersama anggota Muspika, rumah warga di Dusun Krajan RT 01 sampai RT 08 Desa Gondang yang terdampak banjir, antara lain milik, Jaswadi warga RT 06 , Sakiran RT 06, Mustar RT 06, Yasir RT 06, Wasis RT 03.
Rumah warga lainnya korban banjir bandang, rumah milik Wari RT 01, Kasimen RT 01, Kardi RT 01, Rakidi RT 02, Suwaji Rt 02, Ratman RT 02, Sakem RT 02, Basori RT 01, Suwarno RT 04, Jahit RT 08, Murtini RT 08, Sujud RT 07, dan Rusmi RT 07.
Sementara itu, Camat Gondang, Heri Widodo mengatakan, usai mendapat musibah tahunan itu, warga gotong royong membersihkan rumah dan fasilitas umum.
Heri bersykur tidak ada warga yang sakit atau meninggal ketika banjir bandang datang.
Heri seringkali menyampaikan kepada warga supaya membuat rumah di tempat lebih tinggi dari Kali Pacal.
Hal itu sebagai antisipasi menghindari banjir bandang. Selain itu, ia pernah menawarkan relokasi kepada pemilik rumah, namun, warga menolak.
“Antisipasi lainnya, kami mengusulkan pembangunan plengsengan lebih tinggi serta membangun tanggul,” katanya.