Rawan Jadi Sasaran Teror, Polisi Pelototi Kegiatan Masyarakat di Jabar
Polda Jawa Barat tak mau kecolongan karena aksi teror atau gangguan keamanan dan ketertiban selama perayaan Natal dan tahun baru.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Polda Jawa Barat tak mau kecolongan karena aksi teror atau gangguan keamanan dan ketertiban selama perayaan Natal dan tahun baru.
Pengamanan tempat yang menjadi sasaran teror seperti tempat ibadah, kantor pemerintahan, tempat perbelanjaan, kantor polisi, dan lainnya, lebih diperketat oleh personel kepolisian.
"Sudah otomatis waspada dan kami meningkatkan kewaspadaan lebih tinggi," ujar Kapolda Jabar, Irjen Moechgiyarto, usai rapat koordinasi lintas sektoral di Polda Jabar, Bandung, Senin (21/12/2015).
Moechgiyarto memastikan kepolisian tak akan meremehkan sekecil apapun potensi teror dan semua kegiatan masyarakat dianggap rawan menjadi sasaran teror, apalagi tersiar kabar pelaku teror yang ditangkap Densus 88 di Tasikmalaya akan meledakkan bom di kegiatan konser.
"Sampai sekarang belum ada infonya, termasuk juga kegiatan konser yang akan diadakan di Jabar. Kalau ada akan kami perketat. Kegiatan masyarakat padat banyak jadi perhatian kami. Selain ancaman teror, potensi kriminalitas dan kemacetan juga jadi perhatian kami," tegas Moechgiyarto.
Kepolisian meminta masyarakat tidak terlalu berlebihan merayakan malam pergantian tahun. Apalagi Presiden Joko Widodo sudah meminta masyarakat untuk merayakan tahun baru secara sederhana.
"Kami akan panggil pengusaha hiburan dan akan kami jelaskan supaya perayaan dilaksanakan sederhana mungkin. Tidak perlu menyalakan kembang api termasuk tidak perlu ada konvoi," imbuh dia.