Terdampak Tutupnya Tambang Inkonvensional, Salman Senang Ada Sembako Murah
Salman, seorang warga mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap sejak banyak tambang ingkonvensional tidak beroperasi.
Penulis: Deddy Marjaya
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Banyaknya tambang ilegal di kabupaten Bangka yang ditutup, memberikan dampak yang besar terhadap warga sekitar yang memiliki kebiasaan melimbang (mencari pasir timah sisa tambang).
Salman, seorang warga mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap sejak banyak tambang inkonvensional tidak beroperasi.
Dulu dirinya yang biasa melimbang bisa mendapatkan uang Rp 150.000 sehari.
Namun kini hal itu tidak bisa didapatkan lagi karena sudah banyak tambang ilegal yang tutup.
"Sudah hampir 6 bulan ini pak tidak ada penghasilan tetap," kata Salman.
Hari ini, ia dan warga di Desa Pemali, Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka sedikit bisa tersenyum berkat adanya sembako murah.
Salman pun antusias dengan adanya kabar sembako murah tersebut.
"Makanya waktu dikasih tahu ada jual sembako murah langsung kesini lumayan untuk beberapa hari," ucap Salman.`
Untuk diketahui, Artha Graha Peduli (AGP) melalui kegiatan penjualan paket sembako murah kembali melaksanakan kegiatan di Pulau Bangka.
Kali ini Senin (21/12/2015) Desa Pemali Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka digelar paket sembako murah.
Sontak dalam kondisi ekonomi yang sulit warga langsung menyerbu Kantor Desa Pemali tempat kegiatan dilaksanakan.
Antrian warga langsung memanjang untuk mendapatkan sembako murah yang dijual panitia.