Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nenek Asnawati Tak Sungkan Ikut Baayun Maulid di Masjid Sultan Suriansyah

Acara baayun maulid di halaman Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin, hanya 242 orang, kalah banyak dibanding tahun lalu mencapai 900 orang.

Penulis: Rahmadhani
Editor: Y Gustaman
Banjarmasin Post/Rahmadhani
Masyarakat mengikuti tradisi Baayun Maulid yang diselenggarakan saban 12 Rabiul Awal bertempat di halaman Masjid Suriansyah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (24/12/2015).
Banjarmasin Post/Rahmadhani
Masyarakat mengikuti tradisi Baayun Maulid yang diselenggarakan saban 12 Rabiul Awal bertempat di halaman Masjid Suriansyah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (24/12/2015).
Banjarmasin Post/Rahmadhani
Masyarakat mengikuti tradisi Baayun Maulid yang diselenggarakan saban 12 Rabiul Awal bertempat di halaman Masjid Suriansyah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (24/12/2015).

Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Sebanyak 242 orang mengikuti baayun maulid, tradisi masyarakat Banjar memeringati kelahiran Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kamis (24/12/2015).

Peserta tak hanya anak-anak, tapi juga ibu dan nenek-nenek. Normalia, misalnya, menyertakan anaknya Muhammad Rafai (2) dalam acara baayun maulid kali ini.

Baginya, tradisi baayun maulid dimaknai sebagai upaya melestarikan budaya Banjar sambil mendoakan anak pertamanya tersebut.

"Ya tradisi saja. Sambil mendoakan anak kita di hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, supaya anak saya panjang umur, segar badan, jadi anak saleh dan murah rezeki," kata warga Banjarmasin itu.

Baca juga: Baayun Maulid, Potret Tradisi Masyarakat Banjar Sambut Kelahiran Nabi Muhammad

Lain lagi Asnawati (64), peserta tertua di acara Baayun Maulid tahun ini. Di usia senjanya baru pertama dia mengikuti tradisi ini karena baru mendapat kesempatan.

Berita Rekomendasi

Duduk berayun di ayunan atau buaian yang terikat pada tiang-tiang bambu, Asnawati tampak tak sungkan bersanding dengan peserta lain yang usianya lebih muda.

"Sudah diniatkan waktu sakit kemarin. Mau ikut baayun maulid, berdoa berterimakasih sama-sama dengan yang lain di sini. Mengambil hikmahnya saja di hari maulid," kata warga Banjar yang tinggal di Muara Laung Kalimantan Tengah ini.

Ketua Badan Pengurus Masjid dan Makam Sultan Suriansyah, HM Noor Thalhah, mengatakan setiap tahunnya masyarakat masih antusias mengikuti tradisi khas Banjar ini.

"Alhamdulillah sebenarnya masih banyak yang minat. Ini juga merupakan langkah kita untuk terus lestarikan budaya ini," kata Thalhah kepada Banjarmasin Post.

Jumlah peserta tahun ini sebenarnya jauh berkurang dari pelaksanaan baayun maulid tahun sebelumnya yang mencapai 900 orang, bisa jadi karena kurang promosi. Tahun lalu, acara baayun maulid mendapat bantuan Pemkot Banjarmasin, tapi kali ini dikelola pengurus masjid.

Pejabat Wali Kota Banjarmasin, M Thamrin, yang juga hadir dalam kegiatan itu mengaku kegiatan tahun ini pihaknya tak terlalu banyak ambil bagian.

"Ada miskomunikasi antara Dinas Pariwisata dengan panitia. Ini harus masuk agenda wisata tahunan Kota Banjarmasin. Nanti saya pesankan kelada wali kota terpilih," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas