Dari Mimpi Sugianto, Sumur Kuno Peningggalan Kerajaan Kediri Ditemukan
Posisi sumur yang kemungkinan berkaitan erat dengan keberadaan bangunan irigasi kuno t
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Setelah sebulan lalu menemukan situs candi berupa bangunan irigasi kuno zaman Kerajaan Kediri di Kelurahan Urangagung, Sidoarjo, warga kembali menemukan sumur purbakala.
Posisi sumur yang kemungkinan berkaitan erat dengan keberadaan bangunan irigasi kuno tersebut sangat berdekatan.
Minggu dini hari (27/12/2015), Sugianto, orang yang menemukan bangunan irigasi, terbangun dari tidurnya. Ia kembali bermimpi tentang adanya sumber air di dekat bangunan irigasi.
"Habis bermimpi, saya ceritakan ke tetangga. Sepakat menggali lagi, hampir subuh, sekitar pukul 04.00 WIB akhirnya kami menemukan sumur kuno ini," kata Sugianto kepada awak media.
Sumur tersebut berjarak sekitar 15 meter ke arah selatan bangunan irigasi. Pondasinya menggunakan batu bata ukuran lebar seperti pada bangunan irigasi yang sudah dipercantik warga.
Sumur itu memiliki diameter 1 meter dengan kedalaman sekitar 3 meter. Saat ditemukan, sumur itu berisi tanah yang liat.
Karena kondisi tanah yang agak basah itu, warga menggali hingga 3 meter. Pada kedalaman inilah akhirnya air mulai mengisi sumur kuno tersebut.
Warga Urangagung yang lain, M Faruq, menuturkan kemungkinan besar lahan desa seluas 5 hektare itu masih memiliki peninggalan situs purbakala lain.
Saat ini, lahan itu digunakan warga untuk ditanam palawija dengan sistem sewa.
Faruq menerangkan meski musim kemarau sedang puncaknya, areal lahan itu masih tetap mendapatkan pasokan air. Warga cukup menggali lubang 3-5 meter air akan keluar dengan sendirinya.
Faruq memprediksi adanya sistem irigasi kuno inilah yang membuat lahan warga tak pernah kekurangan pasokan air meski musim kemarau sekalipun.
"Kami menduga ada masih banyak lagi bangunan yang belum tergali di kawasan ini," imbuh Faruq.
Saat ini, warga masih merapikan bekas galian sumur kuno tersebut. Faruq memprediksi adanya temuan baru berupa sumur kuno ini akan semakin mendatangkan banyak pengunjung yang penasaran.
"Kami belum tahu bangunan ini harus diapakan. Namun, warga sepakat untuk menjaga keaslian bangunan seperti saat ditemukan," ujarnya. (Irwan Syairwan)