Sekaten Usai, Pedagang Pakaian Bekas Banting Harga
Beberapa lapak yang masih terlihat seperti lapak penjual pakaian bekas atau awul-awul, makanan, pakaian hingga kerajinan tangan masih berdiri.
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM JOGJA - Walaupun secara resmi Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) sudah ditutup sejak Kamis (24/12/2015) namun hingga Minggu (27/12/2015) banyak lapak pedagang masih berdiri di Alun-alun Utara Yogyakarta.
Beberapa lapak yang masih terlihat seperti lapak penjual pakaian bekas atau awul-awul, makanan, pakaian hingga kerajinan tangan masih berdiri.
Sementara sebagian lapak yang lain termasuk panggung utama nampak sudah dibongkar dan dibersihkan.
"Kita sampai nanti malam, ini hari terakhir jadi kita maksimalkan," ujar salah seorang pedagang awul-awul Budi (50).
Walaupun diakuinya sejak dua hari terakhir lapak-lapak yang ada di Alun-alun Utara sudah mulai sepi namun dia masih ingin memanfaatkan waktu 3 hari yang diberikan panitia sekaten.
"Biar pulang gak bawa banyak-banyak, juga menutup biaya," tambahnya.
Kebanyakan barang sendiri kini diobral bukan hanya setengah namun hingga sepertiga dari harga awal ketika PMPS dibuka, seperti blazer yang dulu dijual 15 ribu per potong kini dengan harga 10 ribu bisa mendapat 3 potong.
Lama PMPS yang hanya 21 hari juga diakui membuat pendapatannya menurun dan tidak maksimal sehingga dia harus memaksimalkan waktu yang diberikan panitia. (*)