Berhasil Tertibkan Ribuan Gurandil, Kapolres Bogor Dapat Penghargaan dari Antam
Suyudi dianggap berhasil menertibkan gurandil yang menambang di kawasan PT Antam Tbk di kawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kapolres Bogor, AKBP Suyudi A S mendapatkan penghargaan dari PT Antam Tbk di Markas Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (28/12/2015).
Suyudi dianggap berhasil menertibkan gurandil yang menambang di kawasan PT Antam Tbk di kawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor.
"Alhamdulillah Polri diberikan apresiasi setelah selama ini gurandil sulit tersentuh karena selain kekuatan massa yang besar dan jaringannya teroganisir," kata Suyudi kepada wartawan.
Dikatakan Suyudi, sebanyak 10 ribu gurandil di kawasan PT Antam Tbk berhasil ditertibkan dengan cara pendekatan, pembinaan, dan penegakan hukum selama 2015.
Hal itu, kata dia, juga tak lepas dari dukungan semua pihak yang punya semangat dan tekad sama untuk menjaga aset negara untuk tidak dicuri penambang liar.
"Pekerjaan (gurandil. Red) itu keliru karena sama saja mengambil hak orang lain melawan hukum."
"Setelah berikan pemahaman tersebut diberikan dan masih bandel, tentunya tahapan terakhir dengan penegakan hukum," kata Suyudi.
Dikatakan Suyudi, menertibkan puluhan ribu gurandil memang bukan hal yang mudah.
Apalagi di kawasan Gunung Pongkor sudah terdapat kampung gurandil yang semua penduduknya mencari uang dengan cara menambang emas secara ilegal.
"Sebanyak 80 persen penduduk di kampung itu berasal dari luar. Bukan penduduk asli. Ada Jambi, Bengkulu. Kalimantan, dan Nusa Tenggara juga ada," kata Suyudi seraya menyebut kegiatan gurandil menambang di kawasan PT Antam Tbk itu sudah berlangsung bertahun-tahun.
Suyudi mengatakan, penegakan hukum selalu dilakukan aparat kepolisian untuk memberantas kegiatan gurandil.
Namun para gurandil itu mengintimidasi hukum dan beberapa kali melakukan pembakaran.
Bahkan para gurandil berani menyerang warga atau pihak yang menentang kegiatan mereka.
"Mereka ini jelas ada pemoda dan salah satu jaringan mereka. Mereka ini (gurandil) hanya tenaga kasar. Dan setiap penegakan hukum, gerakan tutup mulut mereka ini tinggi sehingga tak sampai ke pemodal dan penadahnya," kata Suyudi.
Diakui Suyudi, sejumlah oknum masih saja ada yang melakukan penambangan liar di kawasan PT Antam Tbk meski telah ditertibkan.
Terakhir, sejumlah penambang pun diketahui tertimbun longsor di Kawasan Gunung Pongkor ketika sedang melakukan penambangan.
"Pokoknya kami tidak pandang bulu untuk melakukan penegakan hukum. Marilah kita sukseskan program ini karena penertiban sudah dilakukan dan jaga konsistensi itu,"u ujar Suyudi seraya tidak bisa berandai-andai ada oknum aparat yang membekingi kegiatan gurandil. (cis)