Warga Pro KIP Berdoa di Pantai
Mereka mendukung PT Timah Tbk yang telah mengeluarkan izin penambangan di IUP mereka kepada mitra mereka.
Penulis: Deddy Marjaya
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Saat massa kontra Kapal Isap Produksi (KIP) melakukan aksi penolakan di Kantor Gubernur Kep Bangka Belitung, massa pendukung atau pro berkumpul di Pantai Matras melakukan aksi doa bersama Selasa (29/12/2015).
Pihak Asosiasi Tambang Rakyat Daerah (Astrada) Kabupaten Bangka bersama nelayan, penambang dan pedagang dari lingkungan nelayan satu dan Nelayan Dua, Parit Pekir dan masyarakat Matras yang pro mengelar doa bersama mendukung PT Timah Tbk.
Mereka mendukung PT Timah Tbk yang telah mengeluarkan izin penambangan di IUP mereka kepada mitra mereka.
"Potensi timah yang ada di daerah pesisir matras merupakan anugerah Tuhan maka kegiatan penambangan di wilayah tersebut sangat membantu kehidupan ekonomi masyarakat, sehingga tidak beralasan kalau ditolak," Ratno Daeng Mapowali Sekretaris Astrada Bangka
Menurut Ratno, masuknya investor tambang di wilayah ini bakal membuka lapangan kerja sekaligus menekan pengangguran, menyoroti keadaan akan beraktivitasnya KIP di perairan matras dengan berbagai Berbagai alasan.
"Namun kita berharap jangan mengobrak-abrik pertambangan dan investasi yang masuk di dibidang pertambangan karena disitu ada kunci roda perekonomian. dan jangan menggangap seolah di negeri ini tidak ada pemerintah dan rakyat," lanjutnya.
Menurutnya wajar pihak yang mau menjaga pantai dan pariwisata melarang penambangan tersebut.
Namun menurutnya pihaknya pun wajar mendukung pertambangan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dari hasil pertambangan dan sangat sepakat dari hasil pertambangan memberi perhatian serta kepedulian pada masyarakat di sekitar.
Diharapkan di tahun 2016 perekonomian Bangka Belitung bisa pulih dan membaik.
Seperti diketahui ketika harga timah terjun bebas dan tidak ada kepastian hukum untuk tambang rakyat perekonomian di Bangka Belitung sulit.
Ini berdampak kepada sektor sektor lain seperti harga ikan murah , pasar sepi bahkan daya beli masyarakat pun menurun akibat melemahnya harga timah.
"Harapan kita Semoga tahun 2016 ini ekonomi masyarakat babel membaik," ujar Ratno.(*)