TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Jasad Akhmad Febrianto (40) pertama kali ditemukan oleh tukang ojek langganannya Said.

Said diketahui memang kerap datang pagi ke rumah tersebut untuk mengantar anak korban yang diketahui masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD).

Menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Utara, Ipda Sunarto saat ditemukan Said, jasad Febri sudah dalam keadaan tergantung di ruang tamu.

Korban sudah tak bernyawa dengan tali dari kain korden menggantung di leher.

Tali tersebut digantung di pagar pembatas lantai dua rumah korban.

Said saat ini masih dimintai keterangan di Mapolsek Banjarmasin Utara.

"Menggunakan bantuan kursi plastik," kata Kanit Reskrim.

Ditambahkan Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Wildan Albert, jika dari pemeriksaan awal kasus ini murni bunuh diri.

"Tapi kita tetap menunggu proses visum dari tim dokter. Sejauh ini pemeriksaan korban tewas murni karena bunuh diri," katanya.

Menurut keterangan salah satu tetangga korban, Febri biasa tinggal bertiga bersama sang ibu dan anaknya.

"Ibu sama anaknya katanya pergi pulang kampung ke Kotabaru, kan lagi libur sekolah jadi Pak Febri sendiri saja di rumah. Said itu yang biasa ngantar anak beliau ke sekolah," kata tetangga samping rumah korban.

Warga Jalan HKSN Blok 6 A RT 27 Nomor 268 Alalak Uatara Banjarmasin Utara geger dengan penemuan salah satu warganya yang ditemukan tewas tergantung di dalam rumah, Rabu (30/12/2015) pagi.

Korban diketahui adalah Akhmad Febrianto (40). (Rahmadhani)