Pelajar Ini Mengaku Membawa Pedang untuk Menghadapi Pembegal
DP (15) mengaku pedang yang dibawanya merupakan milik temannya yang terlebih dahulu melarikan diri
Penulis: Muh Radlis
Editor: Eko Sutriyanto
![Pelajar Ini Mengaku Membawa Pedang untuk Menghadapi Pembegal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/sajam_20160102_105646.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - DP (15) mengaku pedang yang dibawanya merupakan milik temannya yang terlebih dahulu melarikan diri.
DP dan A serta seorang lainnya diamankan Tim Elang Polrestabes Semarang di Jalan Pemuda, Sabtu (2/1/2015) dini hari.
Saat disergap, DP yang melarikan diri kedapatan membuang pedang yang sebelumnya disembunyikan di balik bajunya.
"Itu punya teman saya pak, bukan punya saya," kata DP saat dimintai keterangan di Polsek Semarang Tengah.
Dia mengaku pedang itu dipinjam dari temannya untuk berjaga jaga.
"Cuma buat jaga jaga pak, takutnya ada begal di jalan," kata DP.
Selain mengamankan DP, A, dan seorang pemuda lainnya, sepeda motor milik A dan sebilah pedang serta dua botol minuman keras jenis vodka ikut disita polisi.
Seperti diberitakan sebelumnya, kerumunan remaja yang nongkrong di Jalan Pemuda langsung berhamburan menggeber sepeda motornya saat melihat kedatangan Tim Elang Polrestabes Semarang, Sabtu (2/1/2015) dini hari.
Mereka saat itu sedang berpesta minuman keras jenis vodka tepat di depan minimarket di jalan tersebut.
Beberapa diantaranya berhasil melarikan diri, sedangkan sisanya diamankan, dua diantaranya DP (15) dan A (14).
Mereka terjatuh dari sepeda motornya setelah bertabakan dengan sepeda motor trail milik polisi.
Saat terjatuh pun DP dan A masih berusaha melarikan diri. Saat melarikan diri inilah DP membuang sebilah pedang yang disembunyikan di balik bajunya.
Polisi yang mengejar pun langsung berteriak memberikan peringatan kepada DP sementara A sudah terlebih dahulu tertangkap.
"Jangan lari, kalau tidak saya tembak," kata anggota polisi yang mengejar.
Mendengar peringatan itu, DP akhirnya menghentikan larinya dan langsung mengangkat tangannya.
"Ampun pak, jangan ditembak," kata DP yang masih berstatus pelajar kelas satu di SMK swasta di Kota Semarang itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.