Kenangan Masa Kecil Anies Baswedan Terhadap Sosok Edhie
Setelah berbincang sejenak Anies segera mensalati jenazah almarhum dan didapuk menjadi imam.
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Wahid Nurdin
![Kenangan Masa Kecil Anies Baswedan Terhadap Sosok Edhie](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/anies-baswedan_20150711_134748.jpg)
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNNEWS.COM SLEMAN - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan datang melayat ke rumah duka seniman Edhie Sunarso di Jl Cempaka Nganti, Mlati, Sleman Selasa (5/1/2016) pagi.
Menggunakan mobil dinas RI 26 Anies datang sekitar pukul 12.27 WIB.
Anies yang datang dengan kemeja putih dan peci hitam tersebyt kemudian segera disambut segenap keluarga.
Setelah berbincang sejenak Anies segera mensalati jenazah almarhum dan didapuk menjadi imam.
Mengenang sosok almarhum, Anies teringat ketika ia masih kecil menjadi tetangga Edhie.
Ia sering bermain di rumah Edhi Soenarso.
"Saya masih kecil sering main-main di belakang rumah beliau, di Jalan Kaliurang Km 5 Karangwuni Pogung Sleman. Di sana ada tempat ngecor buat patung, kita masih SD kita melihat bongkahan-bongkahan itu," ceritanya saat melayat ke rumah duka yang ada di Jl Cempaka Nganti Mlati Sleman Selasa (5/1/2016).
Saat itu, meskipun Edhi tidak kenal dengannya dan teman-temannya, namun keberadaan mereka tidak dianggap mengganggu dan itu dibiarkan saja.
"Itu sangat berkesan bagi kita," ceritanya.
Selain itu, sebagai tokoh nasional yang karyanya tersebar ke selurug penjuru negeri, Edhi tidak canggung untuk bergaul dengan warga yang lain bahkan dia merelakan rumahnya yang memang paling luas di kampungnya sebagai tempat warga menyelenggarakan acara.
"Di rumahnya yang cukup besar untuk ukuran masa itu, berbagai acara UKEL-GOTRO, nama paguyuban kampung kami di jalan kaliurang, dilakukan," lanjutnya.
Anies juga sesekali datang sambil melihat-lihat mobil Satya Soenarso, yang terkenal sebagai pembalap di masa itu.
"Keluarga Edhi Soenarso telah jadi bagian bermakna bagi kami semua," ucap Anies.
Karena begitu mendengar kabar meninggalnya sang empu, dia pun sangat kehilangan dan segera menyempatkan waktu untuk bertakziah.
"Ini langsung dari Jakarta, memang mau ke sini nanti langsung pulang lagi," tambah Anies. (*)