50 Kg Melati Terbaik dari Sigandu untuk Penobatan Paku Alam X
Sedikitnya 50 kilogram bunga melati dari kawasan pertanian pantai Sigandu, Desa Klidang Lor, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap dikirim
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Batang - Sedikitnya 50 kilogram bunga melati dari kawasan pertanian pantai Sigandu, Desa Klidang Lor, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap dikirim untuk acara Jemeneng Dalem (penobatan raja) KBPH Suryodilogo sebagai Paku Alam X, Kamis (7/1/2016).
Bunga melati kualitas ekspor tersebut merupakan bunga pilihan sesuai kriteria yang telah diminta pihak keraton Pakualaman.
"Selain diekspor, melati sigandu ini biasanya dipasok untuk pabrik teh di Tegal. Tapi khusus untuk jumenengan raja Paku Alam X ini benar-benar kita sortir dengan hati-hati. Yang dipakai yang masih kuncup, yang mekar dan yang ukurannya kecil kita buang," kata Maghfiroh, warga Gringsing, Batang, kepada Kompas.com, Selasa (5/1/2016).
Mbak Pink- sapaan akrab Maghfiroh- mengaku dua hari yang lalu dihubungi salah seorang kerabat keraton Pakualaman yang meminta bunga melati untuk keperluan penobatan raja.
"Dua hari lalu saya ditelepon Pak Teguh (kerabat keraton Paku Alam) untuk dicarikan bunga melati. Kemudian saya pesankan yang paling bagus ke pengepul," kata Mbak Pink.
Ribuan kuntum bunga melati tersebut kemudian dikemas ke dalam lima kotak styrofoam yang sudah diberi pecahan es batu di dalamnya.
Dengan suhu yang terjaga, diharapkan kondisi bunga melati tetap baik hingga hari pelaksanaan penobatan raja.
"Ini saya bawa dari Batang dengan naik kereta hingga stasiun Poncol Semarang. Dari Semarang sudah ada yang menjemput untuk diantar ke Yogya," tambah dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kadipaten Pakualaman kini sedang bersiap untuk melaksanakan penobatan raja Paku Alam X KBPH Suryodilogo atau Raden Mas Wijoseno Hario Bimo.
Penobatan RM Wijoseno sebagai KGPAA Paku Alam X akan digelar pada 7 januari 2016. Ia akan menggantikan ayahandanya Paku Alam IX yang wafat pada 21 November 2015.
(Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)