Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Tunggakan Mobil, Saidan Babak Belur Dihajar Penagih Utang

Gara-gara melerai perebutan mobil kakaknya, Saidan dipukul para penagih utang sampai tulang hidungnya patah dan wajahnya penuh lebam.

Penulis: Wakos Reza Gautama
Editor: Y Gustaman
zoom-in Gara-gara Tunggakan Mobil, Saidan Babak Belur Dihajar Penagih Utang
Tribun Lampung/Wakos Gautama
Korban penganiayaan penagih utang sebuah perusahaan pembiayaan terbaring di ranjang Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Kamis (7/1/2016). Saidan dianiaya sekelompok penagih utang pada Senin (4/1/2016), hingga tulang hidungnya patah dan wajah babak belur. 

Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Saidan babak belur ketika mencoba mengambil kunci mobil Grand Livina yang semula di tangan Edi, berpindah ke tangan para penagih utang suruhan Mandiri Tunas Finance, perusahaan pembiayaan.

Saat menerima telepon Edi, Saidan menyangka ia, istri dan anaknya dirampok orang. Saidan memutuskan mendatangi Edi di depan supermarket Chandra namun sampai di sana sudah tidak ada siapa pun.

Setelah mendengar kabar Edi menuju Mandiri Tunas Finance di Jalan Pangeran Antasari, Saidan menyusul. Begitu sampai di sana. mobil kakaknya, Sanjaya, hendak dibawa para penagih utang.

Saidan mencoba menghalangi laju mobil tersebut yang sudah dua bulan menunggak cicilan, dan keluarlah pria dari dalam mobil. Ia bermaksud menanyakan maksud mobil kakaknya dibawa, tapi pria tadi meminta Saidan menghubungi Amir.

Setelah itu Saidan menghubungi kakaknya selaku pemilik mobil, lalu Sanjaya menyusul ke Mandiri Tunas Finance dan dihampiri Amir yang mengaku sebagai komandan penagih utang.

"Amir bilang dia tim debt collector di Mandiri Tunas Finance dan bilang tidak akan ada keributan," cerita Saidan yang saat itu melihat Amir dan Sanjaya terlibat obrolan, saat ditemui di Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Lampung, Kamis (7/1/2016).

Berita Rekomendasi

Tak lama kemudian datang tiga mobil dan keluar sekira 18 orang dan menghampiri Sanjaya. "Saya melihat salah satunya mengeluarkan senjata tajam mau menusuk abang saya," kata Saidan.

Alih-alih Saidan melerai, para penagih utang mengeroyoknya hingga babak belur. Saidan menyesalkan manajemen Mandiri Tunas Finance diam saja melihat peristiwa tersebut di depan kantor mereka.

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas