Peti Jenazah Itu Tidak Ada Jasad Marthen, Hanya Jas Celana dan Sepatu
Tim pencari menyerah dan jenasah langsung dibiarkan di tempat kejadian lalu tanah hasil galian dikembalikan seperti semula
Penulis: Ferdinand Ranti
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Manado, Ferdinand
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Tim SAR Gabungan gagal mengevakuasi tubuh korban Marthen Suatan di dalam sumur berkedalaman kurang lebih 20 meter.
Hingga hari kelima mereka menyerah dan tak mampu melanjutkan pencarian keberadaan bapak dua anak itu (korban).
Jumat (15/1/2016) pencarian di hentikan, serta tanah-tanah yang digali kemudian ditimbun kembali.
Sayang sekali sebagian tubuh yakni tangan korban sempat terlihat namun petugas gagal mengangkatnya karena beberapa kendala yang terjadi di lapangan.
Pencarian dihentikan, kemudian ibadah dilaksanakan di tempat kejadian perkara.
Pantauan Tribun Manado di acara pemakaman terdapat peti jenasah berwarna putih, di dalam peti tidak ada sosok Marthen Suatan.
Yang ada hanyalah Jas, celana dan sepatu.
Peti ini kemudian dikubur tepat dimana korban tertanam di dalam sumur.
Jefrry Mewo Kepala Operasional Basarnas Manado mengatakan pelaksanaan ditutup karena pertimbangan dari cuaca yang tidak memungkinkan melanjutkan operasi dan diclose.
"Melihat situasi yang berkembang ditinjau dari kesehatan maupun dari kerusakan yang ada, juga kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban, pemerintah dan unsur yang ada." Jelas Mewo.
"Kita putuskan kita ambil jalur yang terbaik hari ini (kemarin, red) kita tutup dan mengembalikan apa yang telah dibongkar dan dilanjutkan dengan pemakaman," tambahnya.
Terpisah dikatakan Camat Pineleng Moudy Pangerapan, Sesuai pertimbangan dari tim kesehatan bahwa jenasah kalau sudah hari keempat tubuhnya sudah mulai terurai atau membusuk sehingga dapat berdampak tidak baik kepada petugas rescue dan masyarakat yang berada dikompleks TKP.
"Begitu juga tiga rumah yang berada dilokasi sudah rawan longsor, sudah diambil kesimpulan melalui rapat antara Basarnas, Kapolsek, Danramil, keluarga korban dan pemilik sumur," katanya.
Sementara itu dari keluarga korban yakni Seska Koraan mengatakan sudah serahkan semua pada pemerintah.
"Jadi apa yang terbaik Pemerintah buat kami keluarga juga mendukung. Kami keluarga tidak masalah karena melihat keadaan begini tidak mau ada lagi korban karena kondisi penggalian. Kami semua sudah ikhlas," sedih Seska.
Aneke Raya istri korban tak kuasa kehilangan sosok lelaki yang dicintainya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.