Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Duh Bikin Was-was! Ternyata Begini Modus Pencuri Spesialis Rumah Kosong

Perampok spesialis rumah kosong dibekuk Satreskrim Polres Sidoarjo, Selasa (19/1/2016).

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Duh Bikin Was-was! Ternyata Begini Modus Pencuri Spesialis Rumah Kosong
surya/irwan syairwan
Polisi memperlihatkan dua pelaku berikut barang bukti di Mapolres Sidoarjo, Selasa (19/1/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Perampok spesialis rumah kosong dibekuk Satreskrim Polres Sidoarjo, Selasa (19/1/2016).

Dua tersangka bernama Joko Wahono (43) dan Cucuk Sudarmanto (43) diringkus usai membobol rumah milik Hadi Sulaiman di Jalan Panglima Sudirman, Sidoarjo, November 2015 lalu.

Kasatreskrim Polres Sidoarjo, AKP Wahyudin Latif, mengatakan Joko dan Cucuk merupakan resedivis untuk kasus serupa.

"Seperti tak jera, keduanya beraksi lagi setelah bebas dari penjara," kata Latif kepada awak media saat gelar rilis kasus perkara.

Modus yang dilakukan keduanya adalah dengan berpura-pura menjadi tamu yang menanyakan alamat. 

Joko dan Cucuk berlagak seperti tamu jika menemukan rumah yang mereka prediksi tak ada penghuninya. Caranya membunyikan bel atau mengetuk pintu rumah.

Jika ada penghuni, mereka berpura-pura bertanya alamat.

Berita Rekomendasi

Namun, jika tak ada jawaban dari si empunya rumah, barulah mereka beraksi.

"Pakai kunci modifikasi untuk membuka gembok gerbang. Setelah masuk halaman, mereka langsung membobol pintu utama memakai linggis," sambungnya.

Perampokan terakhir di rumah Hadi, Joko dan Cucuk dapat hasil besar. Barang senilai lebih dari Rp 100 juta berhasil digasak.

Latif membeberkan mulai dari perhiasan emas, aksesoris, barang elektronik, serta gadget, berhasil mereka gondol dari aksi di rumah Hadi tersebut.

"Korban melaporkan perampokan itu. Pendalaman yang dilakukan intel kami membawa pada dua tersangka ini. Keduanya kami tangkap di rumahnya tanpa perlawanan beserta barang buktinya," papar Latif.

Kepada wartawan, Joko dan Cucuk mengaku uang hasil rampokannya digunakan untuk membeli narkoba dan sebagian mengirimkan uang pada keluarga.

Mereka sudah beraksi enam kali di tiga kota, Sidoarjo, Gresik, dan Mojokerto.

"Sebagian besar uangnya kami pakai untuk beli ekstasi dan ganja. Sisanya untuk keluarga," ujar Joko.(*)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas