Banjir di Desa Buluh Cina, Berkah bagi Para Pedagang
Banjir yang melanda empat dusun di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar justru mendatangkan berkah tersendiri bagi para pedagang.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Banjir yang melanda empat dusun di Desa Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar justru mendatangkan berkah tersendiri bagi para pedagang.
Pedagang-pedagang ini hadir memanfaatkan aktivitas warga yang mulai meramaikan sebagian daratan yang tampak sudah digenangi air.
Ya, warga yang rumahnya tidak terdampak langsung oleh banjir atau berada di dataran lebih tinggi, memilih menghabiskan waktu sore hari bermain-main air.
Kian sore, warga pun kian ramai di pintu masuk Desa Buluh Cina.
Kondisi itulah yang mampu dimanfaatkan pedagang.
Maka tak heran dagangan seperti sate, gorengan, minuman sampai bakso bakar pun dengan mudah didapatkan.
Pemandangan tersebut tak ubahnya seperti lokasi wisata.
Andi, salah seorang warga Pekanbaru mengaku sengaja datang ke Desa Buluh Cina hanya untuk melihat genangan air.
Di lokasi Andi justru kaget karena bayangannya terkait banjir justru buyar setelah melihat antusiasme pedagang.
"Wah, ternyata jadi tempat wisata. Makanan dan minuman ada. Kalau lapar atau haus tinggal beli saja," ujarnya.
Sementara itu Ujang, pedagang sate yang ikut mangkal di lokasi mengaku baru pertama kali menjajakan dagangannya di lokasi tersebut.
Menurutnya, antusias warga melihat lokasi banjir turut membantu mendongkrak penjualan sate miliknya.
"Banyak yang lapar setelah bermain-main air," ujarnya.
Banjir di Desa Buluh Cina sudah satu minggu ini terjadi. Sampai kini belum ada tanda-tanda air akan surut.
Banjir sudah merendam ratusan rumah di empat dusun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.