Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemulangan Eks Gafatar ke Daerah Asal Tunggu Dua Kapal Perang Tiba

Yang sekarang sudah berada di lokasi pengungsian rencananya akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing menggunakan kapal perang milik TNI AL.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pemulangan Eks Gafatar ke Daerah Asal Tunggu Dua Kapal Perang Tiba
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Ratusan pengungsi eks Gafatar asal Mempawah mencari tempat untuk beristirahat dalam gedung yang sudah disediakan di Bekangdam XII/Tpr, Jl Adisucipto, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (19/1/2016) pukul 19.30 WIB. Arus pengungsian 664 warga ini terbagi dalam dua gelombang, pertama datang sejumlah 327 orang dari Moton Panjang dan sisanya 337 pada gelombang kedua dari Desa Pasir, Kabupaten Mempawah. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Proses evakuasi ratusan eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang tinggal di Kalimantan Barat (Kalbar) terus dilakukan.

Orang-orang yang sekarang sudah berada di lokasi pengungsian rencananya akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing menggunakan kapal perang milik TNI AL.

"Kami masih menunggu KRI Glimano yang akan tiba Kamis (21/1/2016). Sabtu (23/1/2016), KRI Amboina akan tiba di Pontianak untuk membawa pulang eks Gafatar ini kembali ke tempat asalnya," ujar Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Agung Risdhianto, ketika ditemui di lokasi pengungsian, Bekangdam XII, Jl Adisucipto, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (20/1/2016).

Menurutnya proses evakuasi terus dilakukan setelah terjadi aksi anarkis yang dilakukan massa yaitu membakar pondok-pondok yang ditempati eks Gafatar di kawasan Moton Panjang, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (19/1/2016).

Pembakaran dilakukan pada saat dilakukan evakuasi terhadap sekira 700 orang yang menempati lahan seluas 40 hektare.

Aparat keamanan tak mampu mencegah ribuan massa yang merangsek di lokasi permukiman eks Gafatar di tengah hujan deras yang mengguyur.

"Rabu sore ada sekitar 402 warga eks Gafatar dievakuasi ke Kompi B Batalyon 643 di Jl Adisucipto, Kecamatan Sungai Raya," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Gubernur Kalbar, Cornelis MH, menyayangkan terjadinya pembakaran rumah dan mobil eks Gafatar di Kabupaten Mempawah.

"Harusnya pengontrolan itu dilakukan dari tingkat bawah, di mana para pendatang tersebut berada. Lemahnya pengontrolan inilah yang membuat emosi masyarakat menjadi memuncak hingga terjadinya pembakaran," ujar Cornelis.

Menurutnya, aparat setempat seharusnya jeli dalam melihat setiap warga pendatang baru, apalagi eks Gafatar datang bukan sebagai transmigran.

"Kaitan dengan para pengungsi eks Gafatar, semua telah dievakuasi dan diamankan oleh pihak keamanan bersama pemerintah. Semua akan dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing," jelasnya.

Dinas Sosial Provinsi Kalbar membagikan 100 paket kepada warga eks Gafatar di Bekangdam.

Kabid Perlindungan dan Jaminan sosial Dinsos Provinsi Kalbar, Yuline Marhaeni, mengatakan 100 paket tersebut berisi handuk, daster, pembalut wanita, dalaman wanita, popok bayi, minyak telon, minyak kayu putih, dan perlengkapan bayi.

"Agar dapat dibagikan merata. Paket tersebut kami pecah-pecah sesuai dengan kebutuhan," ujarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas