Rumah Pelaku Cabul di Sleman Biasa Jadi Tempat Berkumpul Anak-anak Usia Belasan Tahun
Rumah Suswiyanta alias Redi alias Pelus terduga pelaku Sodomi anak setiap harinya selalu ramai dipenuhi anak berumur belasan tahun
Penulis: Khaerur Reza
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza
TRIBUNJOGJA.COM SLEMAN - Rumah Suswiyanta alias Redi alias Pelus terduga pelaku tindakan tidak senonoh yaitu sodomi terhadap 10 orang anak setiap harinya selalu ramai dipenuhi anak berumur belasan tahun.
Rumah kecil yang masih tampak baru di Ngerdi RT 003/ 022 Sindumartani Ngemplak Sleman nampak kosong pada Kamis (21/1/2016) siang, tidak ada kegiatan dari rumah yang baru jadi sekitar satu tahun dan bahkan temboknya belum dicat.
Padahal rumah yang diketahui merupakan milik Suswiyanta alias Redi alias Pelus pelaku pencabulan terhadap 10 orang anak-anak tersebut biasanya selalu dipenuhi anak-anak yang berkumpul di sana.
"Biasanya memang banyak anak-anak sekelas SMP yang di sana, kumpul-kumpul gitu," ujar salah seorang tetangganya Wiji.
Dia menambahkan bahwa anak-anak yang berkumpul justru berasal dari luar daerah bukan dari kampungnya sendiri, seperti yang diketahuinya ada yang berasal dari Piyungan Bantul, Manisrenggo Klaten hingga Kaliurang Sleman.
Mereka biasanya datang bergerombol sejak pagi hari bahkan beberapa hingga malam hari, beberapa diantara mereka juga masih terlihat menggunakan seragam sekolah.
"Kurang tau mereka dari mana, tapi mungkin dari satu sekolah ngajak teman terus ngajak temannya yang lain begitu. Kalau anak sini malah gak ada yang ikut kumpul-kumpul di situ," ceritanya.
Susiwyanta tinggal sendirian di rumah tersebut, sementara kedua kakek dan nenek yang mengasuhnya sejak kecil tinggal di rumah berbeda yang ada di samping rumahnya.
Orangtuanya sendiri diketahui tinggal di kampung yang lain.
Rumah tersebut juga diduga merupakan tempat Suswiyanta melakukan perbuatan tidak senonoh tehadap 10 orang bocah laki-laki dalam 1 bulan terakhir.
Suswiyanta saat ini sudah diamankan oleh Polda DIY dan kasusnya masih dalam penanganan. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.