Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Anggota Gafatar Madiun Dibawa ke RS karena Mau Melahirkan

Ini dilakukan, karena perempuan asal Madiun yang tengah hamil tua tersebut, mengeluh perutnya sakit

zoom-in Eks Anggota Gafatar Madiun Dibawa ke RS karena Mau Melahirkan
Surya/AHMAD ZAIMUL HAQ
Warga eks pengikut Gafatar dari Kalimantan Barat saat tiba di Bandara Juanda, Sabtu (23/1/2015). Sebanyak 393 eks pengikut Gafatarb tiba dengan dua penerbangan yang kemudian dibawa ke Asrama Transito Margorejo,Surabaya. (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ) 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Petugas dari Bakesbangpol Jatim membawa Mamik Kasiati (31), salah satu eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang ditampung di Asrama Transito Disnakertransuk ke RS Haji, Sukolilo, Surabaya, Minggu (24/1/2016).

Ini dilakukan, karena perempuan asal Madiun yang tengah hamil tua tersebut, mengeluh perutnya sakit dan sudah ada tanda-tanda akan melahirkan.

Kepala Bidang Kewaspadaan Bakesbangpol Pemprov Jatim Eddy Supriyanto mengatakan, petugas akhirnya memutuskan membawa Mamik Kasiati ke RS Haji, karena perempuan tersebut sudah mengeluh perutnya sakit sejak dia dan rombongan pertama dipulangkan.

Eks Gafatar dipulangkan dari Kalimantan Barat ke Jatim dengan pesawat Lion Air dan mendarat di Bandara Juanda, Sabtu dini hari (23/1/2016).

Menurut Eddy Supriyanto di rumah sakit milik Pemprov Jatim dokter langsung memeriksa kandungan Mamik. Hasilnya, jabang bayi di rahimnya diperkirakan lahir Minggu hari ini atau Senin (25/1/2016) besok.

"Dengan dibawa ke rumah sakit, kita berharap Bu Mamik bisa lebih tenang dan nyaman menyongsong kelahiran bayinya," ujarnya.

Namun untuk biaya perawatan dan persalinan, Eddy mengaku belum tahu, siapa yang akan menanggungnya. Apakah ditanggung Pemprov, atau pihak lain.

Berita Rekomendasi

"Masalah itu (biaya persalinan) akan kami bicarakan dulu dengan pimpinan," imbuhnya.

Sementara itu, selain menyediakan berbagai kebutuhan pokok ratusan eks anggota Gafatar, selama beberapa hari berada di penampungan, Pemprov Jatim juga memberikan bantuan uang sebesar Rp 500.000 per kepala keluarga (KK) untuk mereka.

Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, bantuan Rp 500.000 per KK yang diberikan Pemprov adalah untuk pegangan bagi para eks Gafatar selama mereka berada di tempat penampungan sementara.

"Kalau untuk kebutuhan sehari-sehari, semua disiapkan oleh petugas," tegas Pakde Karwo.

Eks anggota Gafatar yang ditampung di Asrama Transito Disnakertransduk Jatim di Margorejo, Surabaya sebanyak sekitar 387 orang.

Rinciannya, 114 perempuan, laki-laki 90 orang, anak-anak 151 orang, dan 32 bayi.

Mereka berasal dari Kota Surabaya, Kabupaten Blitar, Gresik, Jombang, Jember, Kediri, Lamongan, Malang, Madiun, Magetan, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan. (Mujib Anwar)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas