Sistem Keuangan Dikabarkan Dibobol Hacker, Driver Datangi Kantor GoJek Medan
para pengendara gojek ini berkumpul untuk mempertanyakan saldo mereka yang hilang tiba-tiba di dalam rekening data base kantor
Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kantor Gojek Medan di Jl Perintis Kemerdekaan, Medan Timur tampak dipenuhi sejumlah pengendara gojek.
Merebak kabar, jika sistem keuangan dan database Gojek Medan dibobol hacker.
Dari informasi yang dikumpulkan, para pengendara gojek ini berkumpul untuk mempertanyakan saldo mereka yang hilang tiba-tiba di dalam rekening data base kantor.
Jumlahnya pun bervarisasi, bahkan ada yang disebut-sebut mencapai Rp 7 juta.
Setelah rekening data basenya dikabarkan dibobol, jumlah saldo milik para pengojek tinggal Rp110 ribu di dalam rekening.
Sayangnya, sejumlah pengojek yang hendak diwawancarai awak media buru-buru diminta masuk ke dalam kantor oleh petugas security.
Salah seorang security pun sempat mendatangi awak media.
Pria bernama Candra itu beralasan bahwa pengojek berkumpul karena ada temannya yang meninggal dunia, bukan karena ingin protes soal adanya kabar pembobolan data base kantor.
"Driver gojek ada yang meninggal. Jadi mereka (berkumpul) mau melayat," kata Candra, Senin (25/1/2016).
Disinggung soal adanya kabar data base rekening pengojek yang dibobol hacker, Candra buru-buru menampiknya.
Ia kemudian meminta sejumlah awak media untuk membuat surat jika ingin konfirmasi.
"Kalau itu (pembobolan data base), saya enggak tau. Kalau orang abang mau konfirmasi, buat surat dulu bang. Enggak bisa gitu aja," katanya kemudian pergi.
Hingga saat ini, sejumlah driver gojek yang sempat protes masih berada di dalam kantornya. Mereka terkesan diarahkan untuk tidak bicara kepada sejumlah awak media.