Venny: Suami Saya Dipukuli, Suruh Ngaku Kalau Ikut Memperkosa
Lantaran tak kuat menahan hantaman dan pukulan petugas, Bador yang bertubuh pendek ini akhirnya menyerah. Ia pun terpaksa mengakui perbuatan perkosaan
Penulis: Array Anarcho
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Fitri Venny Suryani (43) istri tersangka Suharyadi (44) alias Bador, menyebut suaminya kerap disiksa petugas Polsekta Sunggal pascapenangkapan.
Bodor merupakan satu dari 7 tersangka petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) gadungan yang berhasil diamankan petugas beberapa waktu lalu.
Bahkan, kata Fitri, akibat penyiksaan dan pemukulan itu, suaminya kerap mengeluh sakit di bagian rusuk.
"Saya sempat jumpai suami waktu di polsek. Suami saya ngaku, dia dipukuli di sana. Karena dipukuli itu, bagian rusuknya terasa sakit," ungkap Fitri di Polresta Medan, Rabu (27/1/2016) siang.
Fitri mengatakan, penyiksaan dan pemukulan ini sengaja dilakukan petugas agar suaminya mengakui perbuatannya.
Selain itu, kata Fitri, suaminya dijanjikan tidak akan lama-lama mendekam di Polsek Sunggal, guna kasusnya dikirim ke pengadilan.
"Menurut suami saya, dia (Bador) kan enggak ada ikut memperkosa. Terus dipukuli lah suami saya ini. Dia dipaksa ngaku kalau ikut memperkosa," kata Fitri.
Lantaran tak kuat menahan hantaman dan pukulan petugas, Bador yang bertubuh pendek ini akhirnya menyerah. Ia pun terpaksa mengakui perbuatan perkosaan.
"Itulah, udah enggak tahan dia (Bador) katanya. Karena enggak tahan dipukuli, dia pun ngaku-ngaku aja. Apalagi berkasnya dijanjikan cepat dikirim (ke pengadilan)," ungkap Fitri.(*)