Warga Eks Gafatar Asal Sumsel Mengaku Stres, Takut Dikucilkan Tetangga
Rasa takut terhadap pemberitaan di media inilah yang membuat negosiasi pemulangan menjadi berlangsung alot.
Editor: Wahid Nurdin
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Odi Aria Saputra
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kondisi fisik serta mental warga eks Gafatar sebelum menuju ke Palembang dalam keadaan sehat-sehat.
Namun diakui Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Sumsel, Belman Karmuda, kesepuluh orang tersebut merasa sedikit stres dan takut bertemu warga setibanya di Palembang nanti.
Belman mengungkapkan, para warga eks Gafatar itu takut jika nantinya tiba di Bumi Sriwijaya bakal tidak diterima dan dikucilkan.
"Mereka masih sedikit stres. Karena mereka takut jika masyarakat tidak menerima. Terutama pemberitaan-pemberitaan dari berbagai media," kata Belman, Sabtu (30/1/2016).
Rasa takut terhadap pemberitaan di media inilah yang membuat negosiasi pemulangan menjadi berlangsung alot.
Pemberitaan-pemberitaan yang sedikit mengkerdilkan mereka, membuka warga Eks Gafatar enggan kembali pulang.
"Mereka ini orang cerdas, selalu memantau perkembangan di sosial media dan berita. Bahkan beberapa kali mereka menangis baca berita. Karena itulah proses negosiasi menjadi alot," bebernya.(*)