Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Murniati Tak Sabar Memeluk David di Depan Pintu Rumah

Sejak mendengar kabar seluruh bekas anggota Gafatar dipulangkan dari Kalimantan Barat, harapan Murniati (44) melihat anaknya bakal terlaksana.

Penulis: Budi Rahmat
Editor: Y Gustaman
zoom-in Murniati Tak Sabar Memeluk David di Depan Pintu Rumah
Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat
Murniati masih menantikan kehadiran David, anaknya yang ikut dalam organisasi Gafatar. Warga Jalan Paus Gang Jambu Marpoyan Damai, Pekanbaru, Rabu (3/2/2016), tak sabar memeluk putranya tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Sejak mendengar kabar seluruh bekas anggota Gafatar dipulangkan dari Kalimantan Barat, harapan Murniati (44) melihat anaknya bakal terlaksana.

David Zakarsih (23), anak Murniati, satu dari 135 warga Riau yang ikut aktif dalam organisasi Gafatar dan sempat hijrah ke Kalimantan Barat, namun tak kunjung jelas mereka sampai di kampung halaman.

"Sampai sekarang belum ada informasi kapan Apid (panggilan David, red) akan pulang. Terakhir informasinya sudah di Jakarta," cerita Murniati di rumahnya di Jalan Paus Gang Jambu, Kecamatan Marpoyan, Damai, Pekanbaru, Rabu (3/2/2016).

Usut punya usut, kepulangan David terkendala karena beberapa warga Riau lainnya masih enggan balik ke kampung halaman untuk menemui sanak keluarga besar mereka.

"Apid mau pulang, tapi masih ada beberapa yang lainnya belum mau pulang. Jadi Apid pun harus menunggu kepastian tersebut," imbuh Murniati yang sudah tak sabar memeluk putranya tersebut.

"Saya rindu pastinya. Meski sudah sempat melihat wajah dia dan berkomunikasi melalui salah satu stasiun televisi, namun saya ingin berjabat tangan langsung dan memeluknya," Murniati berharap.

Berita Rekomendasi

David memang aktif di organisasi tersebut, setelah dikenalkan oleh seseorang di wilayah Dumai pada 2015 silam. Segala kegiatan sosial yang digelar, David selalu aktif.

Terakhir pada Desember 2015, David tidak lagi berkomunikasi setelah pamit bekerja di salah satu perkebunan di Kalimantan Barat.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Sayarifuddin AR, menyebutkan pemulangan warga Riau bekas pengikut Gafatar terkendala beberapa hal, satu di antaranya ada beberapa dari mereka yang menolak pulang kampung, alasannya sudah tak punya harta benda dan khawatir ditolak masyarakat dan keluarga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas