Usai Dipukuli Leher Arimade Diikat Tali Tambang Lalu Diseret ke Pos Polisi
Sebelum diikat warga memukul dan menendang lalu mengambil batu yang dihantamkan ke kepala Arimade.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Sutono
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Mohamad Gesid Arimade (23), warga Desa Kampung Baru, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, dihajar secara sadis oleh puluhan warga di tepi Jalan Nurcholis Madjid, Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang Kota, Rabu (3/2/2016)..
Leher dan tangan pelaku pencongkelan sebuah warung itu diikat menggunakan tali lalu dihajar beramai-ramai.
Warga yang meradang dengan ulah pelaku melampiaskan secara membabi buta.
Bukan hanya memukul dan menendang, mereka juga mengambil batu yang dihantamkan ke kepala Arimade.
Sampai akhirnya, tangan dan leher pemuda itu diikat tali tambang warna biru.
Setelah itu diseret dan diserahkan ke pos polisi di Pertigaan Ngrandu, Kecamatan Perak.
Darah segar mengucur dari sekujur tubuh pemuda ini.
Supri (37), pemilik warung menuturkan, sudah beberapa hari ini warung-warung di tepi Jalan Raya Tunggorono kehilangan barang dagangannya, seperti rokok, mi instan, dan sembako lainnya.
Rabu dini hari, Supri dan istrinya melihat dua lelaki mencurigakan berhenti di depan warung miliknya.
Padahal warung penjual sembako tersebut dalam kondisi tutup.
Karena curiga, Supri mengintai dari kejauhan.
Dengan mata kepala sendiri, pemilik warung melihat dua pemuda berusaha mencongkel lemari tempat menyimpan barang dagangan.
Spontan Supri mengejar hingga berhasil menangkap salah satu pelaku.
Sedangkan pemuda satunya lagi berhasil melarikan diri.
Saat mengejar pelaku, Supri berteriak-teriak meminta pertolongan.
Dalam tempo sekian menit, warga berhamburan ikut mengejar pelaku, hingga Arimade tertangkap.
Karena satu orang kabur, Armade yang tertangkap menjadi pelampiasan kemarahan warga.