Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Warga Jambi Terinfeksi Virus Zika

Di Jambi ditemukan satu orang yang terinfeksi virus Zika. Namun warga yang menderita Zika tersebut kini sudah sembuh.

Editor: Dewi Agustina

Gejala manusia terserang virus Zika hampir menyerupai gejala infeksi virus akut pada umumnya yakni mengalami panas lima sampai tujuh hari, terdapat ruam di tubuh, merasa linu, sakit kepala hebat, dan mata memerah.

Yang dikhawatirkan dari virus Zika itu jika menyerang ibu hamil. Sebab bisa mengganggu pertumbuhan janin dan yang paling fatal bisa mempengaruhi tumbuh kembang si jabang bayi.

Sang anak yang dilahirkan apabila ibunya terinfeksi virus Zika akan mengalami mikrosepalis atau pengecilan ukuran kepala.

Virus Zika sampai saat ini belum ada obat atau antivirusnya, namun disarankan warga untuk melakukan beberapa hal jika terkena virus Zika.

Pertama hilangkan gejala dengan mengonsumsi obat penurun panas, istirahat cukup, minum, dan makan tinggi protein yang diharapkan bisa melawan virus.

Virus Zika memang menyebar secara masif di Brasil, tetapi penyebaran virus ini sudah mencapai 27 negara. Itu sebabnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan status darurat global menghadapi serangan virus ini.

Virus zika disebarkan oleh nyamuk, dan kebanyakan negara yang terdampak virus ini ada di Amerika Latin.

Berita Rekomendasi

Menyebar ke 27 Negara
Virus Zika yang ditularkan melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti kini sudah menyebar ke 27 negara.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merilis 27 negara tersebut sebagian besar berada di Amerika Latin.

Negara-negara tersebut antara lain Samoa, Barbados, Bolivia, Brasil, Tanjung Verde, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Kolombia, Kosta Rika, Curacao, Guyana Perancis, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Meksiko, Martinique, Nikaragua, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Samoa, Suriname, Pulau Virgin, dan Venezuela.

Sementara itu, virus zika diduga sudah lama masuk ke Indonesia namun sejauh ini kasusnya masih rendah.

Kepala Unit Dengue Lembaga Eikjman Tedjo Sasmono mengatakan tidak terdeteksinya serangan virus zika bisa disebabkan teknologi dan sumber daya manusia di Indonesia untuk mendeteksinya masih terbatas.

Selain itu, ada kemungkinan kemampuan virus ini menyebar di Indonesia tidak semasif dengue.

Sejalan dengan penetapan darurat global, salah satu dampaknya adalah membuka akses pendanaan pada pencarian obat atau vaksin virus zika meski dibutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Virus zika pertama kali ditemukan di Uganda pada tahun 1947. Virus itu memiliki dua tipe, yaitu Asia dan Afrika. Kini, secara masif virus itu merebak di Amerika Latin. (Tribunnews/Kompas.com/Nic/Wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas