Baru Rampung Dibangun, Kelenteng Leng Chun Keng Jadi Tempat Selfie
Kemeriahan menjelang perayaan imlek dan tahun baru 2567, mulai terlihat sejak beberapa hari terakhir
Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Sugiyarto
Tepat diatas altar yang paling tinggi tampak patung dewa perang Che liong kong dengan warna ke emasan yang memancarkan wibawah.
Disi kanan terdapat patung dewa hien thien siong tee dan Dewa bumi (tua pe kong).
Disisi kanan ada dua patung dewa yakni dewa Kong tek cun ong serta dewi Kwan im pho sat.
Di bagian dinding hingga langit-langit terdapat gambar naga serta lukisan khas para dewa.
Kramik dengan lukisan khas didinding sengaja didatangkan dari negri tirai bambu.
Lim Kok Kiong, pengurus kelenteng mengatakan, bangunan megah kelenteng Leng Chun Keng dibangun atas donasi dari umat konghucu.
Kelenteng Leng Chun Keng mampu memfasilitasi sekitar tiga ribu umat untuk melaksanakan ibadah di hari imlek.
Untuk merampungkan proses pembangunannya terbilang cukup lama, setidaknya butuh tiga tahun untuk menjadikannya sebagai salah satu kelenteng megah yang ada di kota Jambi.
apa lagi ornamen yang ada di kelenteng sebagian besarnya didatangkan dari RRC.
Bahkan untuk mendirikan bangunan yang benar-benar mirip dengan nuansa di Cina, pengurus kelenteng sengaja mendatangkan seniman ukir dari negri tirai bambu.
"Semua, mulai dari ornamen, patung dewa, kramik hias kita datangkan dari sana biar benar-benar dapat nuansanya, umat yang sembahyang bisa khusyuk,"kata Akiong ditemui tribun di lokasi, Jumat (5/1/2016) sore.
"Memang agak lama, sekitar tiga tahun, karna sempat terkendala waktu mau di impor ornamennya. Lama disitu,"kata Akiong.
Bangunan Kelenteng ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi umat konghucu untuk mendekatkan diri pada sangk penciptanya.
Sejak di resmikan di akhir tahun 2015 lalu Kelenteng Leng Chun Keng cukup ramai didatangi.