Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baru Rampung Dibangun, Kelenteng Leng Chun Keng Jadi Tempat Selfie

Kemeriahan menjelang perayaan imlek dan tahun baru 2567, mulai terlihat sejak beberapa hari terakhir

Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Sugiyarto
zoom-in Baru Rampung Dibangun, Kelenteng Leng Chun Keng Jadi Tempat Selfie
tribun jambi/dedi nurdin
Jelang perayaan Imlek, kelenteng Leng Chun Keng di buka untuk umum. Jadi pilihan untuk selfie bertema imlek 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Kemeriahan menjelang perayaan imlek dan tahun baru 2567, mulai terlihat sejak beberapa hari terakhir.

Kemeriahan ini terlihat tak hanya di rumah, tapi juga di hampir setiap Kelenteng di kota Jambi.

Namun, perayaan imlek kali ini cukup spesial untuk umat konghucu di kelenteng Leng Chun Keng. Mengingat perayaan imlek dan pergantian tahun baru monyet api baru pertama kali akan dilaksanakan sejak diresmikan November 2015 lalu.

Kelenteng Leng Chun Keng berlokasi di lorong koni I, Rt 03 no 04, kelurahan talang jauh, kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, termasuk kelenteng yang baru berdiri.

Kelenteng yang kini berdiri megah awalnya di bangun di tahun 2012, dan baru rampung pembangunannya pada november 2015 lalu.

Ornamen yang ada di kelenteng ini dibangun dengan rancangan khusus agar menghadirkan nuansa etnis tionghoa.

Berita Rekomendasi

Ini terlihat dari tiang penyangga yang dihiasi ornamen naga melingkar tanpa cat.

Sementara di bagian dindingnya dihiasi dengan berbagai lukisan khas gabar dewa hingga sio tahun dengan latar belajang awan putih.

Bangunan tembok pagar di dominasi warna merah bata, di bagian atas tampak ber jejer lampion merah yang membuat bangunan ini kian semarak.

Di bagian depan pintu masuk ruangan sembahyang tampak terpasang meja altar, disertai perlengkapan ibadah.

Disisi kiri dab kanannya tampak berjejer lilin besar warna merah disertai gambar naga.

didepan pintu masuk terdapat ukiran dua dewa penjaga pintu yang ditutupi kaca.

Saat masuk keruang ibadah anda akan disajikan ruangan yang penuh ukiran didominasi warna merah.

Tepat diatas altar yang paling tinggi tampak patung dewa perang Che liong kong dengan warna ke emasan yang memancarkan wibawah.

Disi kanan terdapat patung dewa hien thien siong tee dan  Dewa bumi (tua pe kong).

Disisi kanan ada dua patung dewa yakni dewa Kong tek cun ong serta dewi Kwan im pho sat.

Di bagian dinding hingga langit-langit terdapat gambar naga serta lukisan khas para dewa.

Kramik dengan lukisan khas didinding sengaja didatangkan dari negri tirai bambu.

Lim Kok Kiong, pengurus kelenteng mengatakan, bangunan megah kelenteng Leng Chun Keng dibangun atas donasi dari umat konghucu.

Kelenteng Leng Chun Keng mampu memfasilitasi sekitar tiga ribu umat untuk melaksanakan ibadah di hari imlek.

Untuk merampungkan proses pembangunannya terbilang cukup lama, setidaknya butuh tiga tahun untuk menjadikannya sebagai salah satu kelenteng megah yang ada di kota Jambi.

apa lagi ornamen yang ada di kelenteng sebagian besarnya didatangkan dari RRC.

Bahkan untuk mendirikan bangunan yang benar-benar mirip dengan nuansa di Cina, pengurus kelenteng sengaja mendatangkan seniman ukir dari negri tirai bambu.

"Semua, mulai dari ornamen, patung dewa, kramik hias kita datangkan dari sana biar benar-benar dapat nuansanya, umat yang sembahyang bisa khusyuk,"kata Akiong ditemui tribun di lokasi, Jumat (5/1/2016) sore.

"Memang agak lama, sekitar tiga tahun, karna sempat terkendala waktu mau di impor ornamennya. Lama disitu,"kata Akiong.

Bangunan Kelenteng ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi umat konghucu untuk mendekatkan diri pada sangk penciptanya.

Sejak di resmikan di akhir tahun 2015 lalu Kelenteng Leng Chun Keng cukup ramai didatangi.

Bahkan tak hanya untuk kegiatan ibadah. Bahkan cukup ramai dikunjungi hanya sekedar untuk ber photo ria oleh warga sekitar yang melintas disana.

Akiong mengatakan menjelang imlek, bangunan kelenteng memang di buka untuk umum. Terutama menjelang perayaan imlek di Jambi.

Diharapkan, dengan begitu kemeriahan imlek dan Gong xi Fat chai bisa turut dirasakan masyarakat umum.

"Setiap sore sering warga mampir photo-photo. Kami justru senang, memang untuk umum yang penting bisa tetap menjaga keindahan, tidak membuang sampah sembarangan,"katanya.

"Kami justru senang kalau masyarakat mampir, pintu selalu terbuka. Tempat ini juga tempat wisata religi,"sambungnya.

Di tahun Mobyet, Akiong berharap perekonomian masyarakat bisa lebih membaik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Negara aman, ekonomi negara kita bisa lebih baik lagi. Kita juga usaha bisa lancar, itu harapnnya untuk tahun ini,"pungkas Akiong.

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas