Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tahun Monyet Api, Ekonomi Indonesia Naik Tapi Butuh Kesabaran dan Kerja Keras

Tahun Baru Monyet Api, alih-alih turun, ekonomi Indonesia bakal melejit tapi harus dicapai susah payah.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
zoom-in Tahun Monyet Api, Ekonomi Indonesia Naik Tapi Butuh Kesabaran dan Kerja Keras
TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
Lilin khusus perayaan tahun baru imlek untuk Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, di Vihara Dharma Ramsi di Jalan Cibadak, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (7/2/2016). Sepasang lilin ukuran besar untuk Wali Kota Bandung, pada puncak perayaan tahun baru imlek nanti malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Penanggalan tahun baru Tionghoa atau Imlek akan memasuki tahun 2567 pada 8 Februari 2016. Pergantian tahun ini menjadi momen tepat untuk memprediksi nasib dan peruntungan di masa depan.

Shio yang berlaku untuk tahun Imlek 2567, yakni monyet dengan unsur api. Mau tahu apa prediksi apa yang akan terjadi pada masa depan?

Pengurus Vihara Dharma Ramsi, Ko Subuana (74), secara pribadi menilai monyet merupakan hewan pintar, cerdik dan banyak akal. Namun monyet memiliki sifat serakah yang melebihi binatang lain.

Menurut dia, walau mulut penuh makanan, tangan mencengkram pisang, kaki juga masih mau mencengkram pisang.

"Itu serakahnya monyet. Di tahun ini kegiatan ekonomi terdapat banyak kendala," kata Ko Subuana saat berbincang dengan Tribun Jabar di Vihara Dharma Ramsi, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (7/2/2016).

Kendati begitu, menurut Ko Subuana, tingkat perekonomian di Indonesia tidak menurun, malah meningkat. Tapi perlu kesabaran dan ketekunan menghadapi masalah yang dihadapi nanti.

Berita Rekomendasi

"Di dalam menghadapi kehidupan demikian prihatin dan sabar menghadapi situasi demikian. Ketika bisa menahan emosi dan sabar ada jalannya. Jadi bukan menurun tapi agak kesulitan," ujar Ko Subuana.

Terkait bencana, Ko Subuana, tak bisa memprediksinya. Sebab bencana berkaitan dengan alam sehingga sulit diprediksi. Bahkan negara yang memiliki alat pendeteksi bencana secanggih apapun sulit memprediksi bencana yang akan terjadi.

"Contohnya di Taiwan, menjelang Imlek, justru ada bencana gempa. Kami sendiri prihatin atas kejadian tersebut," kata Ko Subuana.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas