Arif: "Kata Dokter, Saya Boleh Pakai Sabu-sabu"
Usai membeli barang haram tersebut dari seorang warga berinisial SN, ia langsung menuju pelabuhan perahu tradisional untuk kembali pulang ke Tanjung P
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR – Seorang lelaki paruh baya digiring dari ruang tahanan Kepolisian Resort (Polres) Bulungan menuju ruang Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba), Senin (8/2/2016).
Dia adalah Ampransyah Arif (55) warga Kecamatan Tanjung Palas (Bulungan). Saat digiring ke Satreskoba, Ampransyah ditemani istrinya bernama Diah Lestari.
Usianya masih muda, kurang lebih 22 tahun berdasarkan penuturannya.
Memakai baju tahanan berwarna oranye, Ampransyah secara blak-blakan mengungkapkan mengapa ia memakai narkoba yang pada akhirnya harus berurusan dengan pihak berwajib.
Minggu (7/2/2016), sekitar pukul 23.00 Wita malam. Ampransyah baru saja membeli dua paket sabu di Jl.Semangka, Tanjung Selor.
Usai membeli barang haram tersebut dari seorang warga berinisial SN, ia langsung menuju pelabuhan perahu tradisional untuk kembali pulang ke Tanjung Palas.
Namun apes bagi pria yang bekerja sebagai buruh harian di pelabuhan tradisional tersebut.
Tim gabungan Satreskoba Polres Bulungan berhasil menemukan dua paket sabu yang baru saja dibelinya seharga Rp 300 ribu.
“Belum menyeberang saya sudah ketahuan,” kata Ampransyah kepada Tribun, di ruang Satreskoba Polres Bulungan.
Ampransyah mengakui, sabu-sabu tersebut ia beli untuk keperluan pengobatan, pascakecelakaan di Tanjung Palas sekitar bulan November tahun lalu.
Sekitar 6 hari dirawat di RSUD Kota Tarakan, Ampransyah mengaku sudah dianjurkan oleh seorang dokter untuk mengkonsumsi sabu-sabu.
Efeknya, bisa menghilangan rasa sakit di kepala, pascabenturan keras yang ia alami. Kemudian rasa sakit pada bahunya yang patah tulang.
“Saya bilang ke dokternya, boleh pakai sabu biar rasa sakitnya bisa ditahan. Dokternya bilang boleh. Itu saya katakan pas 6 (enam) hari dirawat di rumah sakit itu. Kebetulan ada darah membeku di kepala saya,” sebutnya.
Sayangnya, Ampransyah lupa nama dokter yang dimaksud.