Berikut Reaksi Keluarga Dengar Pilot Super Tucano Jatuh Menghujam
Faisol Rozi dan Mutmainah mendengar kabar pesawat Super Tucano yang dipiloti Ivy Safatillah dari pihak TNI AU sekitar pukul 11.00 WIB.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Iksan Fauzi
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Mayor Penerbang Ivy Safatillah, pilot pesawat tempur Super Tucano yang jatuh di Blimbing, Kota Malang, dinyatakan meninggal dunia.
Mayor Ivy sempat kritis di Rumah Sakit Saifullah Anwar Malang sebelum mengembuskan nafas terakhirnya tak lama usai kejadian, Rabu (10/2/2016).
Orangtua Ivy, Faisol Rozi dan Mutmainah, mendapat kabar jatuhnya pesawat yang diterbangkan anaknya dari pihak TNI Angkatan Udara sekitar pukul 11.00 WIB. Pada pukul 13.00 WIB, orangtua dan kakak Ivy bertolak ke Malang.
Adik Ivy, Helmy Anda (35), saat ditemui di rumah orangtuanya di Gang Es Teler, Jalan M Sudiro, No 9, Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban, mengaku belum mengetahui kepastian kakaknya sudah meninggal atau belum. Terakhir ia mendengar kabar kakaknya masih kritis.
"Sekitar pukul 12.30 WIB kabarnya kritis. Saya dapat kabar itu dari ayah. Sekarang ayah, ibu, dan kakak saya ke Malang," terang Helmy.
TUBAN - Pilot pesawat tempur Super Tucano yang jatuh di daerah LA Sucipto, Blimbing, Kota Malang, Mayor Penerbang Ivy Safatillah (37) dikabarkan meninggal dunia beberapa saat usai kejadian.
Mayor Ivy sempat kritis di RS Saifullah Anwar Malang sebelum mengembuskan nafas terakhir.
Orang tua Ivy, Faisol Rozi dan Mutmainah mendapat kabar jatuhnya pesawat yang diterbangkan oleh anaknya dari pihak TNI Angkatan Udara sekitar pukul 11.00 WIB.
Lalu, pukul 13.00 WIB, kedua orang tuanya dan kakak Ivy bertolak ke Malang.
Adik Ivy, Helmy Anda (35) saat ditemui di rumah orang tuanya di gang Es Teler Jalan M Sudiro nomor 9 Kelurahan Kingking, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban mengaku belum mengetahui kepastian kakaknya itu sudah meninggal atau belum. Ia mengatakan, kabar terakhir masih kritis.
"Sekitar pukul 12.30 kabarnya kritis. Saya dapat kabar itu dari ayah. Sekarang Ayah, Ibu, dan kakak saya ke Malang," ujar Helmy.
Ivy dan dua anaknya tinggal di mess Abdulrachman Saleh, Malang. Kakak beradik ini jarang komunikasi lantaran Ivy hampir setiap hari sibuk menerbangkan pesawat.
"Terakhir saya komunikasi lewat telepon pada 14 Januari. Cuma tanya kabar saja, tidak ada pesan-pesan dari kakak saya. Biasanya SMS saja, malam baru dibalas, " beber Helmy yang tampak tabah.
Ivy meninggalkan seorang istri dan dua orang anak laki-laki, Diana Fitri dan Dafa Fira Sandy Zein (9) serta Aksa Jaza Maulana (7).