Keluarga Pastikan Kedatangan Hadiyanto ke Lokalisasi Sunan Kuning Bukan untuk Senang Senang
Keluarga Hadiyanto (55), warga Grobogan, telah menerima meninggalny Hadiyanto.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Keluarga Hadiyanto (55), warga Grobogan, telah menerima meninggalny Hadiyanto.
Jenazah Hadiyanto pun telah dimakamkan di kampung halamannya di Tegowanu, Grobogan.
Hadiyanto sebelumnya ditemukan tak bernyawa di kamar mandi sebuah wisma di kawasan Sunan Kuning (SK).
Suliha, keluarga korban, mengaku kedatangan Hadiyanto ke lokalisasi Sunan Kuning (SK) bukan untuk hiburan bersenang senang.
Menurut Suliha, korban ke SK saat itu atas panggila Sudiro untuk memperbaiki mobil rekannya tersebut.
Setelah mobil rekannya tersebut diperbaiki, dalam perjalanan pulang korban ingin buang air kecil.
"Mampirlah di Wisma Bambu Indah. Saat buang air kecil di kamar mandi bapak meninggal," kata Suliha, Rabu (10/2/2016).
Suliha berharap kematian Hadiyanto tidak dimaknai seolah olah korban datang ke SK untuk bersenang senang.
"Keluarga masih berduka, saya harap kedatangan bapak ke Sunan Kuning tidak dimaknai salah. Bapak cuma tukang bengkel panggilan," katanya.
Pengunjung kompleks lokalisasi Sunan Kuning (SK) dihebohkan temuan pria paruh baya tak bernyawa di kamar mandi Wisma Bambu Indah, Rabu (3/2/2016) malam.
Pria bernama Hadiyanto ditemukan tak bernyawa di dalam kamar mandi. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan luka di kepala.
Kapolsek Semarang Barat, Kompol Cahyo Widyatmoko, mengatakan, tidak ada bekas penganiayaan di tubuh korban.
"Luka di kepala diduga karena benturan saat terjatuh," kata Cahyo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.