Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesawat Super Tucano Terpendam 2,5 Meter ke Dalam Tanah

"Saya langsung mandeg waktu melihat Bu Muji. Beliau sudah terlempar dari luar rumahnya," begitu kesaksian warga lihat pesawat Super Tucano jatuh.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pesawat Super Tucano Terpendam 2,5 Meter ke Dalam Tanah
Surya/Sri Wahyunik
Lokasi jatuhnya pesawat Super Tucano di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2/2016). Pesawat menimpa rumah warga bernama Mujianto. 

Laporan Wartawan Surya, Sri Wahyunik

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Tragedi penerbangan kembali terjadi di Indonesia. Kali ini terjadi pada pesawat tempur milik TNI Angkatan Udara jenis Super Tucani TT 3108.

Pesawat kecil itu terhempas ke tanah di dalam rumah Mujianto (54) di Jalang LA Sucipto Gang XII No 4 RT 03 RW 05 Kelurahan/Kecamatan Blimbing Kota Malang. Peristiwa itu menewaskan empat orang. Dua orang merupakan awak pesawat yakni Mayor Pnb Ivy Safatillah (pilot) dan Serma Syaiful Arief Rakhman (juru mesin).

Sedangkan dua warga sipil adalah Erma wahyuningtyas (47) dan Nurcholis (30). Erma merupakan istri Mujianto, dan Nurcholis merupakan anak kos di rumah tersebut.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 10.00 wib itu mengagetkan warga sekitar. Tidak terkecuali Wawan yang tinggal di sebelah rumah Mujianto. Wawan tinggal di rumah mertuanya, Ny Tukirah. Rumah tersebut berhimpitan tembok dengan rumah Mujianto.

Ketika itu, Wawan yang baru lembur kerja semalaman sedang tidur-tiduran di kamarnya. "Tiba-tiba terdengar suara 'wiiiinnngggggg' kemudian 'blaamm'. Ketika seperti suara benda jatuh itu, rumah saya juga 'horeg' (bergetar hebat)," kata Wawan.

Merasakan getaran dan mendengar suara berdebum itu, ia pun berpikir beberapa menit. Ia menduga suara keras itu tidak jauh dari rumahnya.

Berita Rekomendasi

Ia pun bergegas keluar rumah. Ia melewati pintu gerbang samping rumahnya. Namun karena terkunci, ia pun melompatinya. Ia bergegas menyusuri gang ke arah rumah Mujianto.

"Saya langsung mandeg waktu melihat Bu Muji (panggilan akrab Erma Wahyuningtyas). Beliau sudah terlempar dari luar rumahnya, tertumpuk sejumlah material bangunan," ujarnya.

Bagian dapur rumah Muji hancur tak berbentuk. Erma terpental sekitar dua meter dari tembok dapur belakangnya. Wawan langsung lemas. Meskipun lemas, ia melihat sekelilingnya.

Ia mendapati sebuah pesawat terbenam di dalam tanah. Pesawat itu terbenam di rumah Muji. "Hanya terlihat ekornya saja," ujarnya. Pesawat itu pada akhirnya juga tertimbun reruntuhan bangunan.

Mengacu pada foto yang dihimpun tim Surya, pesawat itu terlihat usai menerobos genteng rumah. Pesawat tempur buata Brazil itu menancap sampai sekitar 2,5 meter ke dalam tanah.

"Pokoknya nggak kelihatan, ekornya saja sedikit," tegas Wawan.

Wawan yang pernah bekerja di kawasan Juanda juga langsung waspada. Ia meminta teman-temannya menolong Ny Erma namun tetap waspada. Sebab di dalam rumah itu terdapat kabel bercecer, di sisi lain bau bahan bakar sudah menyengat.

Wawan khawatir terjadi ledakan yang memicu kebakaran. "Beruntung tidak terjadi ledakan ataupun kebakaran. Mungkin ada yang melihat asap itu bukan kebakaran namun asap reruntuhan bangunan," imbuhnya.

Wawan mengaku lemas setelah menemukan jenazah Erma. Sebab jenazahnya dalam kondisi mengenaskan. Ditambah lagi, sehari sebelumnya Wawan membantu Erma mengurusi jenazah warga sekitar yang meninggal dunia.

"Kok malah sekarang Bu Muji, gimana saya nggak lemas," katanya.

Rumah Mujianto merupakan bangunan berukuran sekitar 30 x 10 meter. Rumah itu juga menyediakan kamar kos. Terdapat empat orang anak kos di rumah itu. Selain keluarga inti yang terdiri dari Mujianto, Erma, dan anak lelakinya Faridzki Jati Ananto. Ada juga keponakan Muji, Sofie Wahyu yang masih duduk di bangku SMKN 5 Malang.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas