Rumah Mujianto yang Rusak Bakal Dijadikan Monumen
Khusus rumah Mujianto, tanah dan bangunan rencananya akan dibeli untuk didirikan monumen kecelakaan.
Editor: Dewi Agustina
Kebetulan, rumah Mujianto bersebelahan dengan sebuah musala.
Investigasi
Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin meminta ada investigasi terkait jatuhnya pesawat tempur Super Tucano buatan Brasil. Secara kode etik, investigasi tidak dapat dibuka ke publik.
"Pesawat ini sedang dilakukan investigasi dan saat ini sudah tes terbang 300 jam. Tapi kenapa malah jatuh menukik. Kita turut berduka cita baik pilot dan kopilot yang gugur," kata Hasanuddin di Gedung DPR.
Hasanuddin mengatakan Indonesia telah memiliki 8 unit pesawat tempur Super Tucano dalam keadaan baik. Ia pun belum mengetahui penyebab jatuhnya pesawat itu.
"Tapi baru didapat kesimpulan pesawat baru selesai pemeliharaan 30 jam. Kita tunggu hasil penyelidikan dan investigasi ada apa," kata Politikus PDIP itu.
Mengenai dugaan banyaknya penduduk di sekitar landasan, setahu Hasanuddin, lapangan terbang di Malang jauh dari permukiman.
"Kita lihat menuju Halim juga enggak ada perumahan tapi sekarang ada ya memang enggak bisa dihindari juga. Tapi acuannya juga kalau tes ya sebaiknya cari tempat lain. Tapi enggak bisa dihindari juga kalau pemeliharaan di Malang masa dibawa ke tempat lain," tuturnya.
Pengamat Transportasi Universitas Brawijaya (UB), Achmad Wicaksono (Soni) menduga penyebab kecelakaan pesawat Super Tucano karena faktor human error atau engine failure.
Ia mengatakan, saat itu pesawat sedang dalam ujicoba setelah perawatan rutin. Sehingga terbuka kemungkinan human error atau engine failure.
Faktor human error kemungkinan pilot ada kesalahan perhitungan. Bisa juga karena mesin pesawat. (surya/fla/vie/tribunnews)