Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kursi dan Sofa dari Bekas Drum Karya Hosnadiyanto Tembus Perancis dan Italia

Ditangan para pekerja usaha milik Hosnadiyanto, drum bekas oli disulap menjadi kursi tamu dan sofa yang menarik.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kursi dan Sofa dari Bekas Drum Karya Hosnadiyanto Tembus Perancis dan Italia
surya/izi hartono
Para pekerja sedang mengelas sofa drum bekas, Kamis (18/02/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Limbah drum bekas oli, ternyata memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Ditangan para pekerja usaha milik Hosnadiyanto, drum bekas oli disulap menjadi kursi tamu dan sofa yang menarik.

Kursi tamu atau sofa hasil ide kreatif pria asal Dusun Krajan, Desa Alasmalang, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur itu menembus pasar internasional.

"Saat ini yang banyak memesan ada dua negara, Yakni negara Perancis dan Italia," ujar Hosnadiyanto saat ditemui kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Untuk memenuhi pasar yang kian terus meningkat, usaha kerajian yang digeluti sejak lima tahun lalu itu telah dibantu 9 pekerja.

"Sekarang ini saja ada pesanan ratusan kursi dan sofa," katanya.

Menurutnya, munculnya ide pembuatan kursi dari drum bekas itu, setelah dirinya sering melihat banyaknya drum bekas yang menumpuk di gudang pedagang besi tua.

Berita Rekomendasi

"Awalnya coba coba, ternyata banyak yang minat," akunya.

Untuk membuat satu kursi sofa, dirinya harus menyiapkan lima sampai enam drum bekas tersebut.

"Dua hari baru bisa terbentuk, setelah itu masih difinishi," katanya.

Bahan baku limba drum bekas, kata Hosnadiyanto, dirinya harus membelinya dari beberapa Kabupaten Jawa Timur

"Satu drum kita beli dengan harga Rp 90 ribu, tapi jika beli di Situbondo harganya Rp 100 ribu per drum," tukasnya.


Sofa atau kursi hasil karyanya dijual sesuai pesanan. Jika ada pembelian satu atau dua buah sofa depatok dengan harga sebesar Rp 1. 2 juta.

Namun kalau pemesanannnya banyak, maka diberlakukan dengan harga ritel sebesar Rp 1 juta.

"80 persen sofa dari drum bekas dan 20 persen besi baru," urainya.

Hosnadiyanto mengaku tidak ada kendala yang serius dalam usaha kerajinannya yang selama ini digelutinya.

"Ya paling hanya masalah pekerja, sebab untuk membuat kursi dan sofa itu harus yang tahu. Jika tidak kita merekrut pekerja baru dan selanjutnya diajari," pungkasnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas