Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tradisi Cari Jodoh di Pulau Kemaro Saat Cap Go Meh

Pulau Kemaro sebagai lokasi perayaan malam Cap Go Meh, dipadati ribuan pengunjung yang berdatangan, Sabtu (20/2/2016) malam.

Penulis: Welly Hadinata
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Tradisi Cari Jodoh di Pulau Kemaro Saat Cap Go Meh
SRIWIJAYA POST/WELLY HADINATA
Warga tionghoa yang melakukan ritual sembayang membakar garu dengan lilin pada malam perayaan Cap Go Meh di Pulau Kemaro Palembang, Sabtu (20/2/2016) 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG  -  Pulau Kemaro sebagai lokasi perayaan malam Cap Go Meh, dipadati ribuan pengunjung yang berdatangan, Sabtu (20/2/2016) malam.

Terutama bagi warga tionghoa yang berduyun-duyun mendatangi Pulau Kemaro yang setiap tahunnya menggelar Cap Go Meh sebagai malam puncak tahun baru Cina.

Tampak warga keturunan tionghoa mendatangi Pulau Kemaro secara silih berganti untuk melakukan ritual sembayang. Mulai dari membakar garu, menyalahkan lilin hingga membakar kertas sembayang yang lokasinya sudah diatur pihak panitia.

Ritual sembayang dijalankan warga tionghoa berjalan lancar, tanpa adanya kendala.

Sementara warga pribumi lainnya tengah sibuk berkeliling dan menikmati pemandangan Pulau Kemaro sembari berfoto-foto.

"Perayaan Cap Go Meh bisa juga jadi makna ajang cari jodoh bagi muda-muda. Karena tradisi orang-orang tionghoa zaman feodal, malam Cap Go Meh jadi malam pertemuan bagi muda-muda. Untuk cari jodoh di Pulau Kemaro dinilai cocok, karena ada satu pohon yang dinamakan Pohon Cinta yang sering dikunjungi muda-muda," ujar Candra Husien, Panita Pelaksa Perayaaan Malam Cap Go Meh di Pulau Kemaro.

BERITA REKOMENDASI

Merayakaan malam Cap Go Meh, Candra mengatakan, sudah menjadi tradisi setiap tahunnya dan Pulau Kemaro dijadikan lokasi dalam merayakannya.

Banyak kegiatan dan hiburan pada malam Cap Go Meh yang terbuka untuk masyarakat umum, seperti pertunjukan wayang orang, tanjidor, atraksi barongsai dan hiburan lainnya.

Bahkan di Pulau Kemaro juga tersedia stan-stan bagi pengunjung. Seperti 50 stan menjual makanan, 30 stan promosi produk, 32 stan khusus menjual perlengkapan sembayang dan 100 stan yang menjual aksesoris.

Candra mengatakan, pengunjung yang datang bukan hanya dari warga Sumsel. Namun juga dari luar Sumsel bahkan ada yang dari luar negeri.

"Pengunjung ada yang dari Batam, Jakarta, Bangka dan daerah lainnya. Pada malam Cap Go Meh bisa jadi ada pengunjung dari luar negeri. Seperti tahun kemarin ketahuannya pada waktu hitung angpao dan dilihat ada mata uang asing. Seperti uang Hongkong, dollar Amerika dan mata uang asing lainnya," ujarnya.(*)


Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas