Atraksi Magis Para Tatung Mencuri Perhatian Warga dan Wisatawan
Satu persatu rombongan tatung berdatangan, baik dengan ditandu atau bahkan berjalan kaki.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG - Hujan gerimis tak menyurutkan antusias warga menyaksikan aksi atraksi tatung-tatung melakukan ritual cuci jalan, saat berkumpul di Vihara Tri Dharma Bumi Raya, Jl Sejahtera, Singkawang, Sabtu (20/2/201/) sekitar pukul 09.13 WIB.
Beberapa di antara wisatawan terlihat mengabadikan momen tahunan ini. Walau harus dengan berbekalkan payung atau mengenakan jas hujan.
Satu persatu rombongan tatung berdatangan, baik dengan ditandu atau bahkan berjalan kaki.
Para tatung ini ada yang berkostum seperti panglima perang ataupun dukun. Sedikitnya, tiga tatung wanita terlihat ikut serta dalam ritual cuci jalan ini.
Beberapa saat kemudian, ada rombongan yang membawa boneka dipegang lebih dari dua orang.
Boneka ini bergerak memerintahkan arah kepada orang yang memegangnya. Persis seperti bambu gila yang kerap dimainkan.
Sebelum kerasukan, tatung terlebih dahulu melalui sejumlah ritual di depan altar.
Beberapa pendampingnya, terus mengarahkan tahapan ritual, menggiringnya di depan altar. Hingga membawanya beratraksi di depan Pek Kong (Vihara).
Atraksi magis para tatung menjadi perhatian warga ataupun wisatawan yang menyaksikan.
Berdiri di atas pedang yang tajam, menusuk mulut dengan batangan besi, hingga memakan silet menjadi tontonan mengerikan sekaligus menarik bagi wisatawan.
Anda jangan berpikir, para tatung ini akan tersadar begitu saja saat tersiram air.
Tatung-tatung ini sama sekali tak terpengaruh hujan gerimis yang membasahi tubuhnya. Bahkan di antaranya ada yang justru berkipas, layaknya orang yang sedang kepanasan.
Bunyi lonceng dan tabuhan tambur menambah suasana semakin sakral.
Tanpa berbicara, tatung-tatung hanya memerintahkan pemikul tandu dan rombongannya dengan mengangkat tangan, untuk diarak berkeliling kota. (RAM)