Pemuda Lembongan Tolak Reklamasi Teluk Benoa
Ratusan pemuda dan puluhan peselancar warga asli Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan rela berjalan kaki sejauh dua kilometer
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Geliat gerakan penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa terus bergulir.
Kali ini dilakukan masyarakat dari elemen masyarakat Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, Klungkung, Bali.
Ratusan pemuda dan puluhan peselancar warga asli Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan rela berjalan kaki sejauh dua kilometer.
Mereka berjalan dari catus pata Desa Lembongan hingga Jembatan Kuning penghubung Lembongan dan Ceningan sambil memungut sampah.
"Ini merupakan solidaritas serta kepedulian terhadap Teluk Benoa yang mau di reklamasi seluas 700 hektar," ujar Komang Muliawan, Minggu (21/2/2016).
Meski jauh dari Teluk Benoa, mereka meyakini bahwa reklamasi tersebut akan berdampak pada pulau yang dihuninya.
Apalagi sepanjang pesisir barat pulau Ceningan serta selatan dan utara pulau Lembongan sudah mengalami pengkikisan pesisir yang cukup parah akibat reklamasi di Serangan.
"Kami ini hidup di pulau yang kecil, pulau kami berhadapan dengan Samudra Hindia, jika reklamasi dilakukan, berdasarkan riset para ahli akan berdampak pulau kami juga," tegasnya.
Nusa Penida yang terdiri dari tiga pulau, yakni Nusa Gede (Penida), Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan ini juga dikatakan kehidupannya seratus persen dari laut dan wisata bahari.
Untuk itu pula, Muliawan mengajak untuk sama-sama menjaga kehidupan biota laut dan terumbu karang.
"Laut mestinya kita jaga, jangan di rusak dengan melakukan reklamasi seperti yang akan dilakukan di Teluk Benoa," pungkasnya.