Ridwan Kamil: Anak Keren itu tidak Minta Kantong Plastik
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengajak semua warga Kota Bandung untuk tidak memakai kantong plastik setiap berbelanja di peritel.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengajak semua warga Kota Bandung untuk tidak memakai kantong plastik setiap berbelanja di peritel.
Selain harus membayar, penggunaan kantong plastik akan menambah jumlah sampah yang setiap harinya sudah mencapai 1.500 ton.
Pria yang akrab disapa Emil ini pun memiliki cara agar warga Kota Bandung bisa menjalankan hal tersebut. Mau tahu caranya?
Menurut Emil, warga Kota Bandung bisa mengikuti teladan nenek pada zaman dulu yang membawa tas belanja sendiri ketika datang ke pasar.
Ia menegaskan, para konsumen jangan manja karena dunia semakin modern dan semakin nyaman.
"Ini pesan saya untuk ikuti teladan nenek kita dulu, kalau belanja bawa tas sendiri. Kalau dulu tasnya bolong seperti keranjang ayam. Sekarang tas belanjanya gaul, bisa dilipat, disakuin, dan desainnya keren. Jadi orang yang keren itu tas belanjanya bagus dan perilaku lingkungannya juga bagus," kata Emil kepada wartawan usai peresmian kantong plastik berbayar di Jalan Ir Juanda, Kota Bandung, Minggu (21/2/2016).
Emil pun menegaskan, warga Kota Bandung jangan sampai diminta dulu baru melakukan kegiatan. Sebab ia masih menemukan sejumlah warga Kota Bandung yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
"Ada orang duduk di kawasan Asia-Afrika, ada sampah di sebelahnya, tapi tidak memungutnya karena bukan sampahnya. Kalau orang Bandung, mau sampahnya milik kita atau bukan, diambil dan buang ke tempat sampah terdekat," ujar Emil.
Emil pun berharap, warga Kota Bandung bisa menyamai perilaku warga negara Jepang dengan membudayakan tidak menggunakan kantong plastik.
Menurutnya, di tempat-tempat tertentu di Jepang memang jarang ditemukan tempat sampah. Namun hal tersebut tak membuat masyarakatnya membuang sampah sembarangan.
"Semua tempat sampah itu ada di rumah. Kalau di jalan tidak ada, sampahnya dimasukin saku, tas, dan baru dibuang di rumah. Suatu hari kita harus disiplin seperti bangsa Jepang. Ingat kalau ke toko atau warung kalau disebut anak keren itu tidak minta kantong plastik," kata Emil. (cis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.